Begini Persiapan Jemaah Haji Indonesia Sebelum Miqat di Bir Ali

Senin, 20 Mei 2024 | 07:32 WIB
Begini Persiapan Jemaah Haji Indonesia Sebelum Miqat di Bir Ali
Sejumlah jemaah haji asal Sulsel sujud syukur setibanya di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pada Kamis (16/5/2024). [MCH 2024]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jemaah haji Indonesia pada hari ini, Senin 20 Mei 2024 secara bertahap akan mulai berangkat dari Madinah ke Mekkah. Pada hari ini sekitar 3400 jemaah haji atau 8 kloter yang akan berangkat ke Mekkah.

Para jemaah haji ini sebelumnya akan mengambil miqat umrah wajib di Masjid Dzilhulaifah atau Bir Ali.

Menurut Kepala Sektor Bir Ali Daerah Kerja Madinah Aziz Hegemor, pihaknya telah turun ke lapangan dan melakukan mitigasi. Aziz menjelaskan bahwa ada lima titik lokasi penempatan petugas yang akan melayani jemaah haji saat miqat di Bir Ali.

Baca juga:

Baca Juga: Kala Usia Tak Membuat Surut Semangat Petani Kopi untuk Bertamu ke Rumah Allah

Kelima titik penempatan petugas itu ialah di pintu depan, bagian tengah dan belakang, di samping dan di dalam masjid.

“Di Masjid Bir Ali, jemaah haji hanya melakukan salat sunah umrah dan berniat untuk umrah wajib,” jelas Aziz.

Aziz juga mengingatkan jemaah haji Indonesia untuk sudah kenakan pakaian ihram sejak dari hotel di Madinah. Jemaah haji laki-laki agar diingatkan untuk tidak menggunakan pakaian berjahit sejak dari hotel.

"Sektor Bir Ali mengimbau kepada semua kloter agar jemaah sudah siap pakai baju ihram, laki-laki meninggalkan celana dalam dan sudah berwudu dari hotel, mengingat jemaah haji hanya singgah selama 15 menit di Bir Ali, untuk melakukan salat sunah umrah, lalu berniat untuk umrah wajib,” jelasnya.

Baca juga:

Baca Juga: Menapaki Sejarah Masjid Al Fatah, Kunci Kemenangan Pasukan Nabi dalam Perang Khandaq

Nantinya begitu tiba di Bir Ali, para petugas jemaah haji akan akan langsung ke masjid dan menjalankan salat. Untuk jemaah haji yang ingin ke toilet, nantinya para petugas akan mengarahkan.

Sementara untuk jemaah lansia atau sakit, diperbolehkan tidak turun dari bus. Salat dan niat umrah bisa dilakukan di dalam bus.

"Jemaah yang sakit dan lansia tidak kami izinkan turun, di bus saja melaksanakan salat sunah dan niatnya," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI