Suara.com - Namanya Sopandi Putra, ia adalah petugas haji 2024. Dari Sopandi, kita bisa belajar soal pengorbanan, perjuangan dan keikhlasan menjadi seorang petugas haji.
Pada haji 2024, Sopandi bergabung dalam Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sebagai Tenaga Pendukung (Tepung). Dia masuk dalam Tusi (Tugas dan Fungsi) Transportasi, Daerah Kerja (Daker) Bandara.
Sopandi Putra saat ini berstatus mahasiswa tingkat akhir di Universitas Al-Azhar, Mesir. Demi bisa menjalankan tugas sebagi petugas haji, Sopandi rela meninggalkan kuliah dan ujian.
Baca juga:
Baca Juga: Jangan Cari Perkara! Ini Sanksi Bagi Jemaah Haji yang Merokok dan Kibarkan Bendera
Ya, selama menjadi petugas haji 2024, kampus Sopandi sedang mengadakan ujian.
"Iya meninggalkan kuliah. Kebetulan bulan ini (ada ujian) semester akhir," ucapnya.
Sopandi bilang bahwa ia telah mengajukan izin untuk tidak bisa mengikuti kuliah dan ujian akhir melalui KBRI di Mesir. Izin memang akhirnya diberikan namun Sopandi harus mengulang ujian di tahun depan.
"Kami izin tidak bisa ujian, tapi tetap tinggal setahun," ungkap Sopandi.
Sopandi menuturkan bahwa hal ini membuatnya harus menunda kelulusan dari Universitas Al-Azhar Mesir. Menurunya di semeter ini, ada 8 mata kuliah yang harus diujikan dan ia tak bisa mengikuti karena menjadi petugas haji.
Baca Juga: Gelombang Panas Mengancam Jemaah Haji, Dokter Ingatkan Pengidap Hipertensi Harus Waspada
Baca juga:
"Harus mengulang satu tahun. Ada 8 mata kuliah (tidak bisa ujian). Tidak bisa ujian khusus, tidak ada," kata Sopandi.
Meski harus menunda kelulusan untuk menyandang gelar dari Universitas Al-Azharr Mesir, Sopandi mengaku sangat bersyukur dan senang bisa menjadi petugas haji tahun ini.
Menurut Sopandi, menjadi petugas haji hanya terjadi sekali dalam hidup. Ia pun mengaku tak mau melewatkannya. Selain itu Sopandi kian ikhlas bekerja menjadi petugas haji karena orang tuanya di Indonesia memberikan restu.
"Sudah konfirmasi sama orang tua. Insya Allah baik lah, persetujuan dari orang tua," ucapnya.
Sopadi menambahkan, mahasiswa Al-Azhar Mesir sangat antusias saat ada seleksi petugas haji di KBRI. Mahasiswa yang ikut tes mencapai 11 ribu orang. Dari jumlah itu, hanya 78 orang yang terpilih
"Alhamdulillah, di tahun terakhir (saya kuliah) Allah memberikan kesempatan untuk beribadah," ucapnya.
Mengenai kerja sebagai petugas haji, Sopadi mengaku sebenarnya berat dan bikin capek. Seorang petugas haji harus sigap menolong semua jemaah yang membutuhkan bantuan. Misalnya mendorong kursi roda sampai menggendong. Tapi, karena menolong tamu Allah, rasa lelah itu hilang.
"Kita ikhlas, kita ridha. Insya Allah, Allah akan membalas kebaikan kita," tutupnya.