Suara.com - Banyak cerita tentang jemaah haji di tahun ini. Kisah romantis jemaah haji yang menabung bersama pasangan demi menjadi tamu Allah SWT yang menarik untuk disimak.
Ialah mbah Bardan, jemaah haji Indonesi asal Lampung Utara memiliki cerita perjuangan dan cita-citanya untuk bisa naik haji bersama istri tercinta.
Mbah Bardan bersama istri menabung untuk kelak bisa berangkat haji berdua, menjadi tamu Allah SWT di Mekkah. Namun takdir berkata lain, tahun ini bersama kloter 10 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede, mbah Bardan berangkat sendirian ke Tanah Suci.
Baca juga:
Baca Juga: Nasib Pesawat Garuda yang Mesinnya Terbakar Saat Angkut Jamaah Haji
Istri mbah Bardan lebih dulu dipanggil oleh Allah SWT. Meski bahagia bisa injakkan kaki ke Tanah Suci, mantan tukang bangunan itu merasa ada kurang. Ada rindu mendalam untuk mendiang istri tercinta.
"Sudah nabung berdua untuk haji, sesudah itu malah saya ditinggal sama istri," cerita kakek berusia 92 tahun itu sambil meneteskan air mata.
Mbah Bardan menceritakan bahwa sejak 2013 ia dan istri mendaftar haji. Uang dikumpulkannya sedikit demi sedikit hasil keringatnya sebagai tukang bangunan.
Keinginan kuat Mbah Bardan untuk bisa berangkat ke haji bersama istri tak terwujud.
"Namun, belum sampai waktu berhaji tiba, istri saya malah meninggalkan saya selama-lamanya," katanya sambil berusaha menahan air mata.
Baca Juga: Mesin Pesawat Garuda Indonesia Terbakar Saat Angkut Jemaah Haji Ternyata Sewaan dari Maskapai Asing
Baca juga:
Bak kisah cinta di film-film romantis seperti cerita Habibi-Ainun, Mbah Bardan mengatakan bahwa sampai saat ini, dirinya masih sangat mencinta sang istri.
Bahkan ia mengaku sudah menyiapkan tempat peristirahat terakhirnya yang berlokasi persis di sebelah makam mendiang istrinya.
"Ya sayang buanget, saya sudah siapkan tempat peristirahatan terakhir nanti bersebelahan sama saya," kata lelaki kelahiran Yogya tersebut.
Ditinggal istri sebelum bisa naik haji bersama juga dialami kakek Ikhwanuddin. Jemaah haji asal Kabupaten Lingga itu juga awalnya berkenginan untuk naik haji bersama istri.
Takdir berkata lain. Sembilan hari sebelum jemaah haji asal Lingga berangkat, sang istri meninggal dunia.
Kemarin, Selasa 14 Mei 2024, kakek Ikhwan berangkat ke tanah suci tanpa ditemani sang istri. Menurutnya itu sudah takdir dari Allah SWT. Ia pun berharap saat tiba tanah suci bisa bertemu istrinya di Raudah dan Jabal Rahmah.
"Ini sudah takdir saya. Sebelumnya, kami sudah sama-sama memasang niat untuk berangkat naik haji berdua. Namun, hari ini hanya saya sendiri yang berangkat," ucapnya.
"Saya sadar semua ini sudah garisan dari Yang Kuasa. Saya akan menjalani ini. Saya berharap, kami akan dijumpakan di Raudah dan Jabal Rahmah," ucap Ikhwanuddin.