Cerita Haru Jemaah Haji Lansia saat Berada di Taman Surga Masjid Nabawi

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 15 Mei 2024 | 21:03 WIB
Cerita Haru Jemaah Haji Lansia saat Berada di Taman Surga Masjid Nabawi
Kabar Gembira! Jemaah Haji Indonesia Bisa Masuk ke Raudah dengan Tasreh [MCH 2024/Chandra Iswinarno]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jammah haji Indonesia saat melaksanakan ibadah haji ke tanah suci akan selalu mengunjungi Raudah yang berlokasi di Masjid Nabawi. Raudah disebut juga sebagai taman surgawi.

Di tempat ini, para jemaah haji disunnahkan untuk memperbanyak salat dan berdoa. Raudah berlokasi di area dalam Masjid Nabawi dan terletak di antara rumah Rasulullah SAW dan mimbar yang digunakan beliau untuk berdakwah.

Kisah haru datang dari jemaah haji 2024 asal Indonesia saat mengunjungi Raudah. Ialah jemaah asal Batam, Rasuna binti Walek bin Abas berderai air mata saat mendapat giliran untuk mengunjungi Raudah.

Baca juga:

Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Wajib Tahu! Ini Alur Kedatangan Usai Mendarat di Madinah

Nenek 73 tahun itu awalnya tidak yakin bahwa bisa masuk ke Raudah. Salah satu faktor yang membuat nenek Rasuan tak yakin ialah kondisi fisiknya.

Ia menderita pengapuran sehingga membuatnya kesakitan saat berjalan jauh. Beruntung bagi Rasuna, seorang petugas membantu dan mengantarkan masuk ke Raudah.

"Awalnya saya sedih sekali dan merasa tidak yakin, bisa atau tidak saya ikut rombongan pergi ke Raudhah. Ya Allah, saya rasanya tidak percaya bisa sampai ke Raudhah," ungkapnya berkaca-kaca seperti dikutip, Rabu (15/5).

Nenek Rasuna mengatakan bahwa para petugas Indonesia begitu baik membantu jemaah lansia sepertinya. Bahkan Rasuna mengatakan ingin memberikan uang kepada petugas itu namun ditolak.

"Nenek mau kasih uang imbalan buat ucapan terima kasih juga dia tidak mau,” kata Nenek Rasuna sambil menunjuk Irnawati, salah satu Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang mendorongkan kursi rodanya.

Baca Juga: Video Detik-detik Pesawat Garuda Indonesia Angkut Calon Haji Keluarkan Percikan Api

Menurut Irnawati, ia memang ditugaskan untuk membantu nenek Rasuna saat berada di Raudah. Irma begitu sapaan akrabnya menceritakan bahwa nenek Rasuna begitu masuk ke Raudah, langsung melompat dari kursi roda seolah lupa bahwa kakinya sedang pengapuran.

Baca juga:

Cerita lain datang dari jemaah asal kabupaten Lingga bernama Ikhwanuddin misalnya. Pria berkacamata yang disapa kakek Ikhwan mengaku terharu dan sedih saat tiba di Aran Saudi.

Kakek Ikhwan menceritakan bahwa tahun ini, ia harusnya berangkat dengan sang istri. Namun takdir berkata lain. Sembilan hari sebelum jemaah haji asal Lingga berangkat, sang istri meninggal dunia.

Kemarin, Selasa 14 Mei 2024, kakek Ikhwan berangkat ke tanah suci tanpa ditemani sang istri. Menurutnya itu sudah takdir dari Allah SWT. Ia pun berharap saat tiba tanah suci bisa bertemu istrinya di Raudah dan Jabal Rahmah.

"Ini sudah takdir saya. Sebelumnya, kami sudah sama-sama memasang niat untuk berangkat naik haji berdua. Namun, hari ini hanya saya sendiri yang berangkat," ucapnya.

"Saya sadar semua ini sudah garisan dari Yang Kuasa. Saya akan menjalani ini. Saya berharap, kami akan dijumpakan di Raudah dan Jabal Rahmah," ucap Ikhwanuddin.

Jemaah Haji Indonesia Bisa Masuk ke Raudah dengan Tasreh

Kabar gembira bagi Jemaah Haji Indonesia yang ingin masuk ke Raudhah dan Makam Rasulullah Muhammad SAW di Kompleks Masjid Nabawi Kota Madinah. Pasalnya, mereka tidak perlu menggunakan aplikasi Nusuk secara pribadi.

Kepastian tersebut disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Ibadah pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah Efrilen Hafizh. Ia memastikan bahwa Jemaah Haji Indonesia bisa masuk Raudhah dengan menggunakan Tasreh.

“Jemaah haji Indonesia tidak usah resah karena masuk ke Raudhah itu difasilitasi oleh pemerintah melalui penerbitan surat Tasreh. Jemaah tidak harus mengisi dan mendaftar melalui aplikasi Nusuk secara pribadi,” terang Efrilen Hafizh di Kantor Daker Madinah.

Ia mengemukakan bahwa fasilitas untuk bisa masuk ke Raudhah akan diberikan secara kolektif kepada jemaah.

“Di setiap kloter itu akan diterbitkan dua tasrih. Pertama, tasrih khusus untuk perempuan. Kedua, tasrih khusus untuk laki-laki,” jelasnya.

Dalam teknis pelaksanaannya, kunjungan ke Raudhah akan dilakukan paling cepat tiga hari setelah jemaah berada di Kota Madinah.

“Setelah diterbitkan, tasrih akan diteruskan ke Kepala Sektor Khusus Nabawi. Jadwal masuk Raudhah akan diinformasikan kepada petugas kloter melalui petugas sector. Sehingga jemaah tinggal datang pada jadwal yang sudah ditentukan,” katanya.

Ia mengemukakan untuk masuk ke Raudhah, jemaah wajib berkumpul di pintu masuk paling lambat 30 menit sebelum dibuka.

“Petugas Seksus Nabawi akan memandu jemaah dan menyerahkan tasrih kepada petugas yang menjaga Raudhah,” katanya.

Kepala Daker Madinah sendiri sebelumnya telah bernegosiasi dengan keamanan sektor Masjid Nabawi untuk memberikan dispensasi kepada petugas Sektor Khusus Nabawi agar dapat melakukan pendampingan terhadap jemaah haji yang masuk ke Raudhah.

“Penerbitan tasrih ini dilakukan oleh Kantor Daker Madinah dan diberikan validasi berupa stempel untuk menghindari duplikasi dan menunjukkan bahwa tasrihnya asli,“ katanya.

Hijau
Rindu kembali ke Raudah dan masjid Nabawi.....Ya Allah
Sabari
Masya allah , kami barusan dari sana .. mendengar cerita nenek diatas .. jadi ikut nangis. Semangat nek semoga ibadahnya lancar dan selamat sampai rumah .. aamiin
2 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI