Suara.com - Frekuensi penerbangan Jemaah Haji Indonesia gelombang pertama yang mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Kota Madinah terus meningkat. Dalam satu hari setidaknya ada 18 hingga 23 kloter yang mendarat.
Lantaran itu, Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Abdillah MT menyatakan jemaah haji wajib diberikan pemahaman mengenai alur kedatangannya agar bisa mengefisiensi waktu saat mendarat untuk berlanjut istirahat di hotel yang telah disediakan.
Abdillah mengemukakan, tahun ini ada tiga kloter dari Jakarta, Solo dan Surabaya yang menikmati fast track. Selebihnya, masih melalui gate non-fast track di Bandara AMAA.
Baca juga:
"Jalur non fast track digunakan oleh jemaah yang datang dari selain tiga bandara tersebut. Ada 10 bandara, yaitu: Aceh, Medan, Batam, Padang, Palembang, Kertajati, Lombok, Balikpapan, Banjarmasin, dan Makassar," katanya kepada awak media di Bandara AMAA, Rabu (15/5/2024).
"Jemaah harus tahu alur kedatangan ini, untuk memudahkan proses keberangkatan jemaah ke hotel masing-masing," kata Abdillah.
Dari 229 kloter yang rencananya diberangkatkan pada gelombang pertama. Terkini, berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), ada 66 kelompok terbang (kloter) yang sudah tiba di Madinah, dengan total 24.224 jemaah.
Dengan demikian masih banyak jemaah yang akan terus berdatangan di Bandara AMAA Madinah dalam beberapa hari ke depan.
Baca juga:
Baca Juga: Video Detik-detik Pesawat Garuda Indonesia Angkut Calon Haji Keluarkan Percikan Api
Berikut perbedaan alur kedatangan jemaah haji saat tiba di Bandara AMAA Madina: