Ia mengemukakan, mereka biasanya sudah memiliki gejala di tanah air dan muncul di tengah kesibukan menjalankan ibadah.
"Makanya ada dokter jiwa juga," katanya.
Sementara itu, Kepala KKHI Madinah Karmijono mengatakan bahwa jemaah yang dirawat di HCU, umumnya mengalami stroke, shock hipokolemik, dan shock kardiogenik.
Lantaran tempatnya terbatas, KKHI hanya memberikan layanan maksimal 3x24 jam.
Apabila berdasarkan pengamatan pasien bersangkutan membutuhkan perawatan lebih intensif maka akan dirujuk ke rumah sakit di Arab Saudi.
Karmijono menambahkan, jemaah haji harus mempertimbangkan kondisi di Arab Saudi yang berbeda dengan kondisi di Indonesia.
Ia juga mengimbau kepada jemaah untuk mengutamakan kesehatan, sebab ibadah yang sesungguhnya di Armusna.
"Jangan paksakan diri di awal-awal. Simpan tenaga untuk di Arafah, Musdalifah dan Mina," katanya.
Baca Juga: 7.206 Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba Di Madinah, Suasana Haru Dan Gembira Tak Terbendung