Suara.com - Bagi Jemaah Haji Indonesia yang akan berangkat pada tahun ini, Pemerintah Indonesia memastikan sudah menyiapkan sejumlah hal dalam mendukung pelayanan ibadah selama di tanah suci.
Salah satunya soal makanan. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengemukakan bahwa salah satu hal yang diperhatikan terkait makanan ramah lansia.
Dalam tinjauannya ke Arab Saudi, Gus Men, sapaan Menteri Yaqut Cholil Qoumas, memeriksa kesiapan layanan hotel dan dapur katering di Madinah. Dalam kunjungannya di Madinah, Gus Men mengunjungi Emaar Elite Hotel di wilayah Syamaliyah dan Meez Mary Kitchen For Serve Meals.
Emaar Elite Hotel berkapasitas 1.400 jemaah. Sementara Meez Mary tahun ini melayani 11.000 jemaah haji Indonesia per hari.
Baca Juga: Jemaah Haji Wajib Pahami Ini, Pertimbangkan Keselamatan Lebih Utama Daripada Mengejar Afdhaliyat
Sedangkan untuk menu yang disajikan makanan bercita rasa nusantara dengan sejumlah bentuk dan sajian, seperti Nasi Kuning, Ayam Goreng Saus Mentega, Telur Orak Arik, Nasi Uduk, Telur Dadar, Opor Ayam, Daging Sapi Masak Habang, Ikan Tuna Cabai Hijau, Ayam Gulai, Ikan Patin Bumbu Balado, Rendang Daging, Semur Daging, Ikan Patin Goreng, Gepuk Daging Sapi, dan tidak lupa tahu dan tempe.
Menu-menu tersebut akan dipadu dengan tumisan sayuran yang ditambah buah-buahan serta air mineral.
Tak hanya itu, disajikan juga 20 persen makanan ramah lansia dengan menu yang sama. Untuk pembeda hanya nasi dan lauknya dimasak agar lebih halus dan lembut, satu pilihannya dalam bentuk Nasi Tim.
Di dapur katering, Menag juga menanyakan hal sama, terkait layanan lansia, selain cek kondisi dan kesiapannya dalam menyiapkan konsumsi jemaah.
"Saya hari ini juga mengecek kesiapan dapur Meez Mary, salah satu pihak yang akan menyediakan layanan konsumsi jemaah haji Indonesia. Saya lihat dapur bersih dan luas," ujarnya.
Baca Juga: Masa Tugas PPIH Diperpendek, Menag: 72 Hari Itu Cukup Panjang
"Tahun lalu kinerja dapur ini baik. Saya juga lihat sudah ada alokasi sendiri untuk menu makanan bagi jemaah lansia. Saya harap dapur ini bisa memberikan layanan terbaik bagi jemaah," papar Gus Men.
Saat berada di dapur, Gus Men disambut pemilik perusahaan katering Meez Mery.
Selain itu, hadir Wan Abdurahman, selaku executive chef yang asli warga Cipanas, Bogor. Gus Men juga akrab berbincang dengan beberapa chef dan asisten chef yang ada di dapur dan kebanyakan juga dari Indonesia.
Kesempatan tersebut dimanfaatkan Gus Men menanyakan ketersediaan sayuran dan bumbu nusantara, hingga tempe dan tahu. Menurut Gus Men, orang Indonesia suka dengan tempe dan tahu.
Hal tersebut diiyakan Wan Abdurrahman. Tidak hanya saat operasional haji, menu tempe dan tahu juga disukai jemaah umrah.
Dalam sehari, dapurnya bisa menghabiskan hingga ratusan papan tempe dan tahu yang juga diproduksi orang Indonesia.
Gus Men tidak lupa menanyakan kesiapan storage dan ketersedian bahan makanan. Dijelaskan Wan Abdurrahman, dapur ini memiliki enam storage besar, sembari menunjukkannya satu per satu. Tampak bahan makanan daging sapi, ayam, ikan, dan telur juga sudah tersedia dalam ruangan berpendingin udara.
"Bumbu Indonesia apa saja yang digunakan?" tanya Gus Men. Dijelaskan Wan Abdurrahman kalau ada cukup banyak jenis, antara lain: sereh, lengkuas, kencur, daun pandan, daun jeruk, salam, santan, ssem, dan kacang tanah.
"Kita terus berupaya menghadirkan yang terbaik buat jemaah. Saya berharap layanan hotel dan konsumsi di Madinah tahun ini lebih baik dan ramah lansia," katanya.