Menag Yaqut Berharap Layanan Haji 2024 di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Jauh Lebih Baik

Galih Prasetyo Suara.Com
Kamis, 09 Mei 2024 | 18:47 WIB
Menag Yaqut Berharap Layanan Haji 2024 di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Jauh Lebih Baik
Ratusan ribu umat muslim dari berbagai negara memadati Masjidil Haram untuk beribadah dan melakukan tawaf mengelilingi Kakbah, Kamis (9/5/2024). [MCH2024/Suara.com-Chandra Iswinarno]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembahasan mengenai layanan haji 2024 di Arafah, Muzdalifah dan Mina dilakukan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam kunjungan kerjanya ke Arab Saudi. Pembahasan ini juga melibatkan Masyariq, pihak ketiga yang menjalin kerja sama dengan Kementerian Agama dalam menyiapkan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Pertemuan dan pembahasan layanan haji 2024 ini berlangsung di Kantor Urusan Haji, KJRI Jeddah. Dalam pembahasan yang dihadiri juga Ketua Masyariq M Amin Indragiri beserta jajarannya, Staf Khusus Menag Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo, Staf Khusus Menag Bidang Hukum Abdul Qodir, Konjen RI di Jeddah Yusron Bahauddin Ambary, dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam disampaikan sejumlah fasilitas untuk jemaah haji 2024.

Menurut Amin Indragiri, sejumlah layanan yang telah disiapkan, antara lain penerapan smart card, penyelesaian kontrak layanan, perluasan tenda misi haji di Arafah, pembaruan sejumlah tenda di Mina dengan bahan gipsum.

Baca juga:

Baca Juga: Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tetapkan Standar Tinggi Angkut Jemaah Calon Haji

“Infrastruktur 75% sudah siap. Akan ada penambahan pendingin juga. Juga akan ada tambahan kamar mandi di Arafah,” terang Amin Indragiri seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Kamis (9/5).

Ia menambahkan, pihaknya telah meratakan dan mengeraskan tanah di dalam tenda di Arafah. Saat ini kata Amin Indragiri pihaknya dalam proses persetujuan dari Kidanah.

Selain itu, di Muzdalifah, akan ada penambahan kamar mandi dalam jumlah yang cukup banyak.

Terkait layanan makanan cepat saji, Amin menjelaskan bahwa itu akan diberikan enam kali selama jemaah di Masyair. Makanan itu sudah dalam perjalanan dan untuk kiriman pertama akan tiba pada 8 Mei 2024.

“Semua sudah melalui proses inkubasi. Terakhir pengiriman 20 Mei dengan kargo pesawat terbang,” sebutnya.

Baca Juga: Suasana Tawaf di Ka'bah Mendekati Musim Haji 2024 di Makkah

Baca juga:

“Tahun ini, kami juga akan memberikan makanan Albaik. Kami sudah kontrak dengan empat cabang perusahaan di Makkah. Ada 230.000 porsi yang akan diberikan ketika jemaah haji meninggalkan Makkah,” jelasnya.

Pihak Masyariq juga mengambil langkah antisipasi agar kejadian di haji tahun lalu tidak terulang. Misalnya, pada tahun ini pihaknya menerapkan smart card sebagai terobosan terkait aturan ketat dari pemerintah Arab Saudi perihal penertiban jemaah dengan visa tidak resmi.

Selain itu, terkait sarana transportasi yakni bus, sejumlah langkah antisipasi diterapkan Masyariq. Seperti pintu bus pengantar jemaah haji dari hotel menuju Arafah pada 8 Zulhijjah akan disegel dengan stiker.

Segel pintu tidak dibuka kecuali setelah jemaah tiba di Arafah, dan dibuka oleh keamanan umum. Jika segel terbuka sebelum masuk, maka bus tersebut tidak boleh masuk Arafah. Pihak yang melanggar ketentuan ini akan terkena denda 10 ribu riyal dan dideportasi.

Intip Fasilitas Bus Salawat untuk Jamaah Haji Lansia dan Disabilitas Asal Indonesia [kemenag.go.id]
Intip Fasilitas Bus Salawat untuk Jamaah Haji Lansia dan Disabilitas Asal Indonesia [kemenag.go.id]

Ketiga, Masyariq menyiapkan pembatas beton dan kawat setinggi dua meter sebagai pembatas jalan agar pejalan kaki tidak mengambil jalur bus Taraddudi. Masyariq juga menyiapkan 200 petugas untuk berjaga di sepanjang jalan.

Keempat, Masyariq sedang mengajukan permohonan agar ada penambahan bus jenis city bus yang digunakan di Masyair. Bus jenis ini selain kapasitas lebih banyak, bisa 75 orang, akses keluar masuknya juga lebih mudah dan ramah lansia.

Selain itu, ada sejumlah maktab yang tidak turun dari bus saat di Muzdalifah. Mereka akan diberangkatkan dari Arafah sekitar jam 10 atau sebelas malam menuju Muzdalifah, lalu langsung ke Mina serta menyiapkan 100 bus cadangan.

Sementara itu Menag Yaqut Cholil Qoumas menilai positif mitigasi yang sudah disiapkan Masyariq. Menag berharap konsep mitigasi itu bisa diterapkan dengan baik saat puncak haji di Armuzna 1445 H/2024 M, tidak sebatas teori.

“Saya berharap dari konsep mitigasi yang disampaikan masyariq, pelayanan haji akan jauh lebih baik dari tahun lalu. Terima kasih beberapa hal krusial sudah diantisipasi. Namun, ini masih teori dan saya berharap ini bisa diaplikasikan dengan baik,” sebut Gus Men.

“Saya harap Masyariq bisa menyiapkan rencana darurat dengan baik. Sehingga, jika ada hal di luar jangkauan kita terjadi, sudah disiapkan skenario kedaruratannya,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI