Suara.com - Bagi jamaah haji Indonesia yang lansia dan disabilitas, Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan bus salawat yang ramah karena dilengkapi sejumlah fasilitas memadai.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas telah mengecek langsung kondisi dan kelayakan bus salawat dan bus antar kota saat kunjungan kerja ke Mekkah, Arab Saudi.
Gus Yaqut melakukan pengecekan sarana transportasi untuk jamaah haji Indonesia di Terminal Syib Amir, Mekkah. Untuk bus salawat, pihak perusahaan telah menyiapkan fasilitas untuk jamaah lansia dan disabilitas.
Baca juga:
Baca Juga: 437 Petugas Haji 2024 Berangkat ke Saudi, Irjen Kemenag Titip Pesan Ini
Di bus salawat terdapat deck bus yang bisa diturunkan. Pintu bus juga dilengkapi deck yang bisa dilewati kursi roda.
"Bus salawat disabilitas sudah disiapkan, ada sekitar 20 bus salawat dan lansia. Bus dilengkapi dengan deck yang bisa dilewati kursi roda. Sehingga, ini memudahkan lansia dan disabilitas untuk mengakses masuk bus. Ini kemajuan dari pelayanan," kata Gus Yaqut seperti dikutip dari halaman Kemenag, Rabu (8/5).
Bus salawat produksi tertua adalah tahun 2019. Banyak juga yang diproduksi pada 2022 dan 2023. Ada dua tipe, yaitu city bus dan bus ramah disabilitas atau lansia.
Untuk city bus, kapasitas mencapai 70 jemaah (duduk dan berdiri). Untuk bus disabilitas dan lansia, ada 18 kursi yang tersedia. Pada bagian tengah bus, ada ruang untuk meletakkan kursi roda jemaah haji. Setiap bus dilengkapi dengan pendingin udara, pemecah kaca, P3K, Apar, GPS, ban cadangan, tombol pintu darurat, dan lainnya.
Baca juga:
Baca Juga: 99,4 Persen Visa Jemaah Haji Sudah Diterbitkan, Kemenag Target Sebelum 12 Mei Selesai Semua
Menag berharap sarana transportasi untuk jamaah haji ini bisa dimaksimalkan dan memberikan kenyamanan.
"Saya pastikan agar bus tidak hanya dipamerkan tapi pada waktunya dioperasikan agar dimanfaatkan jemaah haji kita," ucapnya.
"Kita juga telah siapkan 76 halte. Setiap halte akan ada petugas transportasi yang berjaga 24 jam penuh secara bergantian," tambah Menag.
Bus salawat akan melayani jemaah dari hotel ke Masjidil Haram selama 24 jam. Ada 22 rute yang disiapkan untuk antar jemput jemaah yang tinggal di lima wilayah, yaitu Syisyah, Raudhah, Misfalah, Jarwal, dan Rei Bakhsy.
Bus antara kota untuk jamaah haji Indonesia juga telah dicek oleh Menag. Sarana transportasi jemaah haji Indonesia ini paling tua diproduksi 2019. Banyak juga yang produksi 2023 dan 2024. Bus yang digunakan adalah type couch dengan kapasitas rata-rata 47 kursi. Meski demikian, masing-masing bus akan diisi maksimal 42 jemaah.
Untuk keamanan dan kenyamanan jemaah, bus dilengkapi pendingin udara, kulkas, toilet, pemecah kaca, P3K, apar, GPS, USB, ban cadangan, tombol pintu darurat, bagasi bawah dengan kapasitas memadai (untuk bawan 42 jemaah). Bus antar kota akan melayani rute: Bandara Madinah ke Hotel Madinah (dan sebaliknya), Hotel Madinah ke Hotel Makkah (dan sebaliknya), serta Bandara Jeddah ke Hotel di Makkah (dan sebaliknya).