Suara.com - Bagi jamaah haji 2024, suhu di tanah suci Mekkah diprediksi bisa mencapai 40 derajat celcius. Panas terik ini bisa membuat seseorang mengalami heat stroke.
Heat stroke merupakan serangan panas adalah bentuk hipertermia atau penyakit yang berhubungan dengan panas. Heat stroke ditandai dengan peningkatan suhu tubuh yang tidak normal serta gejala fisik yang menyertainya, termasuk perubahan fungsi sistem saraf.
Menurut Kasi Lansia Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, Dokter Leksmana, jamaah haji khususnya lansia disarankan untuk mempersiapkan kondisi tubuh dan menjaga kesehatan demi terhindar dari serangan panas ini.
Baca juga:
Baca Juga: Tukang Parkir Naik Haji Bersama Istri: Cerita Salamun Nabung di Kotak Ajaib Sejak 2005
“Jemaah haji, khususnya lansia, sebaiknya sudah mempersiapkan kondisi dan menjaga serta meningkatkan kesehatan dirinya, terlebih sebelum melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, termasuk juga harus mengenali kondisi gejala heat stroke,” ucap Dokter Lesmana seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa (7/5).
Dokter Lesmana menambahkan bahwa gejala heat stroke jika tidak segera ditindaklanjuti akan berdampak buruk pada kesehatan jamaah haji.
Menurut pria yang akrab disapa dr. Leks ini, cuaca panas dapat mengganggu kesehatan jemaah. Gejalanya adalah mengalami dehidrasi, serangan panas, lemas, hilang fokus dan rusaknya permukaan kulit.
Guna menghindari hal itu, dr. Leks berbagi sejumlah tips berikut:
1. Banyak minum air putih, tanpa harus menunggu haus. Upayakan meminum tiga sampai empat liter air atau setara dengan 12 sampai 16 gelas per hari. “Minum air putih yang banyak, hindari meminum air kopi atau the, apalagi yang mengandung gula,” tambah dr. Leks.
Baca Juga: Mbah Hardjo 109 Tahun Jadi Jamaah Haji Tertua Tahun Ini, Termuda 17 Tahun Asal Jabar
2. Menyemprot wajah dengan air bersih untuk mengurang panas di kulit.
Baca juga:
3. Menggunakan alat pelindung diri apabila melakukan aktivitas di luar hotel atau penginapan. Misalnya, payung, topi berdaun lebar, kacamata hitam, pelembap kulit, tabir surya (sunscreen) dan masker medis untuk menjaga kelembapan aliran napas.
“Jangan lupa pakai baju longgar dan nyaman untuk dapat mencegah naiknya suhu tubuh, berlindung dari sengatan matahari langsung, dan istirahat yang cukup,” tambahnya.
dr Leks juga berpesan untuk mengkonsultasikan kondisi kesehatannya kepada dokter yang biasa menanganinya. Sehingga dapat diketahui tindakan seperti apa yang dapat dilakukan.
“Mintakan saran dokter terkait kondisi kesehatan, termasuk juga olahraga ataupun aktivitas fisik yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan,” ungkapnya.
“Jemaah juga harus membawa obat-obatan pribadi yang dibutuhkan. Sebab dikhawatirkan obat-obatannya yang dibutuhkan tidak termasuk dalam list obat yang disiapkan tim kesehatan,” tandasnya.