“Wahai Syaikh, bukankah kau melihat ada seorang anak yang lebih kecil dariku telah mati?”
Aku tidak bisa berkata lagi, “Lalu mana kendaraan dan bekalmu?”
Ia menjawab, “Bekalku adalah takwaku, kendaraanku adalah kedua kakiku, dan tujuanku adalah Tuhanku.”
Aku pun terheran, lalu aku berkata “Aku tidak melihat ada makanan sedikitpun yang kau bawa.”
“Wahai Syaikh, apakah pantas jika engkau hendak memenuhi undangan seseorang ke rumahnya lalu engkau membawa makanan sendiri dari rumah?”
“Jelas tidak pantas.” “Yang mengundangku kerumah-Nya, Dia lah yang memberi makan dan minum untukku.” Jawabnya.
Aku pun berkata, “Bergegaslah engkau agar cepat sampai di tujuanmu.”
“Aku hanya berusaha, Dia lah yang menyampaikanku pada tujuan. Bukankah engkau pernah mendengar firman Allah swt,
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ -٦٩-
Baca Juga: 3 Hikmah Pakaian Ihram Jamaah Haji: Tanggalkan Duniawi, Ingat Akhirat
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan Tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Ankabut 69).