Anak Perempuan Tidak Berhijab Apakah Orang Tua Berdosa? Ini Penjelasan dari Kacamata Islam

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 21 April 2024 | 06:10 WIB
Anak Perempuan Tidak Berhijab Apakah Orang Tua Berdosa? Ini Penjelasan dari Kacamata Islam
Ilustrasi hijab [Pixabay] - Anak Perempuan Tidak Berhijab Apakah Orang Tua Berdosa? Ini Penjelasan dari Kacamata Islam
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak yang penasaran dan ingin tahu, anak perempuan tidak berhijab apakah orang tua berdosa? Untuk mendapatkan penjelasan selengkapnya, mari simak ulasan di bawah ini sampai akhir. 

Dosa anak perempuan yang tidak menggunakan hijab akan disampaikan kepada ayahnya. Sebab, seorang ayah dalam agama Islam memiliki tanggung jawab untuk membimbing anak-anaknya dalam ketaatan kepada Allah. Di samping itu, menutup aurat adalah tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh seorang Muslimah. Banyak bukti yang sahih telah menjelaskan tentang kewajiban ini.

Salah satu contohnya adalah ayat Al-Quran dalam surah An-Nur ayat 31 yang memiliki makna: "Dan jangan lah mereka menampakkan perhiasannya (aurat), kecuali yang (biasa) nampak dari padanya" (QS An-Nur: 31)

Mengacu pada penjelasan dalam buku "Kau Akhi Aku Ukhti" karya Aprilia Kartika, dosa anak perempuan yang tidak berhijab akan diatribusikan kepada:

Baca Juga: Tetap Modis, Ini 5 Potret Paula Verhoeven Mantap Berhijab

1. Dosa Akan Terjadi pada Diri Sendiri

Allah berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 59:

“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S Al-Ahzab: 59)

Melindungi aurat merupakan tugas yang wajib bagi setiap Muslimah. Tugas ini berlaku sejak seorang wanita mencapai usia baligh yang ditandai dengan datangnya menstruasi pertama.

Jika seorang gadis tidak menjaga auratnya, Allah akan memberikan hukuman yang sangat berat. Hukuman tersebut termasuk di antaranya penolakan masuk surga bagi wanita-wanita yang tidak menjaga auratnya.

Baca Juga: Gaya Hijab Ghaniya Kelihatan Rambut Dikritik, Ini 8 Cara Pakai Hijab yang Benar Menurut Islam

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah melihatnya. Yaitu laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian tipis dan berlenggak-lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang seperti punuk unta. Mereka tidak akan bisa masuk surga dan mencium baunya. Padahal bau surga dapat tercium dari jarak sekian.” (HR. Muslim)

2. Dosa Mengalir Terhadap Ayah

Seorang ayah mempunyai tanggung jawab untuk mendidik serta mengarahkan anak-anaknya dalam mematuhi ketentuan Allah. Tugas tersebut juga mencakup perintah untuk menutup aurat bagi anak perempuan.

Jika seorang anak perempuan tidak mematuhi ketentuan menutup aurat dengan baik, maka ayahnya sebagai kepala keluarga akan diminta bertanggung jawab atas hal tersebut. Sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW dalam hadits berikut.

Rasulullah SAW bersabda:

"Tiap individu memiliki tanggung jawab sebagai pengarah dan akan diminta bertanggung jawab atas perannya. Seorang yang memimpin ibadah adalah pengarah dan akan diminta pertanggungjawabannya, juga begitu seorang laki-laki bertanggung jawab sebagai kepala keluarga dan akan diminta pertanggungjawabannya atas pengarahan tersebut." (HR. Bukhari, Nomor 2278)

3. Dosa Mengalir Kepada Suaminya

Seorang wanita yang telah menikah akan menjadi tanggung jawab suaminya. Jika wanita tersebut tidak menutupi auratnya, suaminya akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah atas perbuatan istrinya tersebut.

Allah menyatakan dalam ayat 132 surat Thaha:

"Dan suruhlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki dari kamu; Kami yang memberikan rezeki kepadamu. Dan (kebaikan) yang baik itu bagi orang yang bertakwa." (QS. Thaha: 132)

Ayat di atas mengandung pesan bahwa seorang suami harus terus mengingatkan istri dan anggota keluarganya untuk melakukan ketaatan kepada Allah. Konsep shalat dalam ayat ini tidak hanya merujuk pada kewajiban shalat secara harfiah, tetapi juga menekankan pentingnya menjauhi segala sesuatu yang dapat mengganggu ibadah shalat. Salah satunya adalah dosa yang timbul akibat ketidakmenutupan aurat.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI