Suara.com - Peringatan Idul Fitri 1445 H telah berlalu, namun setelahnya masih ada lebaran ketupat yang menjadi tradisi sejak lama di masyarakat. Lantas tradisi lebaran ketupat dari daerah mana?
Lebaran ketupat dirayakan seminggu atau 7 hari setelah Idul Fitri. Sehingga lebaran ketupat berlangsung masih pada bulan Syawal menurut kalender hijriah.
Lebaran Ketupat Dari Mana?
Lebaran ketupat berasal dari masyarakat Jawa sebab asal-usulnya dicetuskan oleh salah satu Wali Songo. Pemuka agama yang menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa, dia adalah Sunan Kalijaga.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat Setelah Idul Fitri: Sejarah, Makna, Tanggal Perayaan
Sunan Kalijaga dikenal sebagai wali yang berdakwah dengan cara berbeda dari lainnya. Ia sering menggabungkan unsur budaya Jawa untuk penyebaran agama Islam.
- Baca juga: Sejarah Tradisi Lebaran Ketupat
- Baca juga: Cara Mudah Potong Ketupat agar Tidak Lengket
Salah satu metode beliau yang terkenal adalah dengan menggunakan wayang kulit dan tembang Lir-ilir. Selain itu, Sunan Kalijaga juga mencetuskan lebaran ketupat dan memperkenalkan ketupat kepada masyarakat.
Sunan Kalijaga mengenalkan lebaran ketupat adalah dengan maksud mengajarkan puasa Syawal 6 hari kepada masyarakat Jawa. Sebagaimana anjuran puasa Syawal 6 hari dari Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Muslim dalam hadist berikut:
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian melanjutkan 6 hari di bulan Syawal, maka baginya pahala puasa selama setahun penuh."
Maka, atas dasar hadist tersebut, Sunan Kalijaga memperkenalkan ibadah puasa sunnah di bulan syawal selama 6 hari mulai dari tanggal 2-7 syawal. Lalu pada tanggal 8 Syawal, orang-orang akan kembali merayakan hari lebaran atau yang disebut Lebaran Ketupat.
Baca Juga: Syawalan, Sejarah Hari Raya Ketupat Pasca Idul Fitri
Tahun 2024 ini, lebaran ketupat dapat dirayakan pada Rabu 17 April 2024. Sebab tanggal 7 Syawal 1445 H jatuh pada 16 April 2024.
Filosofi Ketupat
Ketupat berasal dari bahasa Jawa yakni kupat. Kupat memiliki akronim yaitu "ngaku lepat". Dalam bahasa Indonesia artinya mengakui kesalahan.
Bagi masyarakat Jawa, ketupat ini disimbolkan sebagai permohonan maaf. Jadi jika ada seseorang silaturahmi ke rumah kerabatnya lalu disuguhi ketupat, jika ketupat tersebut dimakan maka otomatis kesalahan keduanya terhapus atau sudah saling memaafkan.
Seperti diketahui, ketupat dibungkus dengan janur kuning. Janur kuning menjadi simbol penolak bala menurut pemahaman orang jawa dimana kerap dipakai dalam berbagai acara penting seperti pernikahan.
Bentuk ketupat segi empat juga memiliki makna tersendiri. Ini melambangkan cerminan prinsip “kiblat papat lima pancer” yang berarti ke mana pun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Allah SWT.
Tidak hanya itu, pembuatan ketupat yang cukup rumit mengartikan soal ragam kesalahan manusia. Sedangkan beras putih di dalamnya bermakna kesucian setelah memohon ampunan.
Tidak hanya itu, ketupat bisanya dimakan dengan opor ayam. Santan dalam opor ini juga memiliki filosofi yang maknanya kurang lebih sama.
Dalam Bahasa Jawa, santan atau 'santen' juga menjadi akronim dari "nyuwun pangapunten" atau meminta permohonan maaf.
Makna Lebaran Ketupat
Dalam budaya sebagian masyarakat Jawa, lebaran ketupat ini merupakan moment berkumpul bersama keluarga atau menyambangi kerabat yang berada di tempat-tempat jauh.
Selain makan ketupat dan opor ayam setelah merayakan Idul Fitri, prosesi mengakui kesalahan dan meminta maaf ini diwujudkan dengan sungkeman. Yaitu tradisi bersimpuh memohon maaf terhadap orang tua atau seseorang yang lebih dituakan.
Lebaran Ketupat juga kerap dijadikan sebagai momen untuk menggelar pasar serta melaksanakan hajat. Maka tidak heran di beberapa daerah di Jawa banyak menggelar pernikahan hingga pesta rakyat di bulan Syawal.
Meskipun kerap disebut sebagai lebaran ketupat, namun tak semua daerah di Jawa menyuguhkan ketupat untuk hidangan makanan. Misalnya di Pekalongan (Jawa Tengah), lebaran ketupat biasanya dimeriahkan dengan hidangan lupis.
Seperti itulah penjelasan tentang lebaran ketupat berasal dari daerah mana dan siapa yang menggagas tradisi tersebut. Apakah kalian termasuk orang yang merayakan lebaran ketupat?