Apakah Puasa Syawal Boleh Tidak Berurutan? Ini Anjuran Rasulullah

Minggu, 14 April 2024 | 21:20 WIB
Apakah Puasa Syawal Boleh Tidak Berurutan? Ini Anjuran Rasulullah
Apakah Puasa Syawal Boleh Tidak Berurutan (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah puasa ramadhan usai, tibalah bulan syawal di mana umat Islam dianjurkan melaksanakan puasa syawal. Puasa syawal dikerjakan selama enam hari, pertanyaannya apakah puasa syawal boleh tidak berurutan? Mari kita temukan penjelasannya. 

Puasa syawal dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Islam karena memiliki banyak keutamaan. Salah satunya, seseorang yang melaksanakannya akan mendapatkan pahala setara dengan pahala puasa selama setahun lamanya. 

Hukum Puasa Syawal

Hukum puasa syawal adalah sunnah muakkad. Maksudnya ialah ibadah puasa sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Dikarenakan hukum puasa syawal adalah sunnah muakkad maka ibadah puasa syawal bukanlah ibadah puasa wajib seperti puasa Ramadhan. 

Pahala melaksanakan puasa syawal sangat besar sebagai wujud mengungkapkan rasa syukur kepada Allah Swt karena telah diberi kesempatan menikmati bulan puasa dan memperbanyak ibadah di bulan suci ramadhan. 

Baca Juga: Niat Puasa 6 Hari Setelah Lebaran, Kapan Waktu Membaca Niat Syawal?

Niat Puasa Syawal 

Seperti halnya melaksanakan puasa ramadhan, saat akan melaksanakan puasa syawal, kita juga harus membaca niat puasa syawal. Berikut lafal niat puasa syawal.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala.”

Apabila terlambat atau lupa melafalkan niat puasa di malam hari, diperbolehkan untuk melafalkan puasa di pagi hari. 

Baca Juga: Niat Puasa Sesudah Idul Fitri, Bacaan Arab, Latin dan Terjemahannya

Tata Cara Puasa Syawal

Untuk menjawab pertanyaan apakah puasa syawal boleh tidak berurutan dapat disimak penjelasannya dari jatim.nu.or.id. Enam hari puasa sunnah syawal boleh dikerjakan secara terpisah-pisah, sebanyak enam hari, sepanjang semua puasa tersebut dilaksanakan di bulan syawal. Meskipun demikian, pelaksanaan puasa syawal lebih diutamakan secara berurutan sebanyak enam hari di bulan syawal. 

Imam Abu Al-Husain Yahya bin Abil Khair bin Salim Al-Umrani Al-Yamani menyarankan agar melaksanakan puasa syawal secara berurutan selama enam hari. Ia menyebutkan, 
 
 يُسْتَحَبُّ لِمَنْ صَامَ رَمَضَانَ أَنْ يَتَّبِعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ. وَالْمُسْتَحَبُّ: أَنْ يَصُوْمَهَا مُتَتَابِعَةً، فَإِنْ صَامَهَا مُتَفَرِّقَةً جَازَ

Artinya: “Disunnahkan bagi orang yang puasa di bulan Ramadhan untuk meneruskan dengan puasa enam hari dari bulan Syawal. Dan (praktik) yang dianjurkan, yaitu dengan berpuasa Syawal secara terus-menerus, dan jika puasa dengan cara terpisah, maka diperbolehkan.”

Adapun tata cara puasa syawal adalah sebagai berikut:

1. Puasa syawal tidak boleh digabung dengan puasa hutang puasa karena keduanya memiliki tujuan yang berbeda. Sehingga puasa syawal dan puasa membayar hutang puasa ramadhan harus dilaksanakan secara terpisah.

2. Puasa syawal diperbolehkan dilaksanakan sebelum menjalankan bayar hutang puasa. Meskipun demikian, sangat dianjurkan untuk memprioritaskan membayar hutang puasa ramadhan terlebih dahulu baru kemudian melaksanakan ibadah puasa syawal. 

3. Untuk melaksanakan puasa syawal harus dimulai dari membaca niat terlebih dahulu. 

4. Melaksanakan sahur di malam hari seperti saat melaksanakan ibadah puasa ramadhan.

5. Menahan diri dari perbuatan yang dapat membatalkan puasa seperti menahan haus dan lapar selama satu hari penuh, sama halnya dengan melaksanakan puasa ramadhan.

6. Berbuka puasa saat adzan magrib sudah berkumandang. 

Dalil Puasa Syawal

Pelaksanaan puasa syawal didasarkan pada sebuah hadis, bunyinya sebagai berikut:

أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ “‏ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ 

Artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh,” (HR Muslim).

Berapa hari Puasa Syawal 

Puasa syawal dilaksanakan selama enam hari. Sangat dianjurkan untuk dilaksanakan pada hari kedua bulan syawal sampai hari ke tujuh bulan syawal. Artinya adalah kita bisa mulai melaksanakan puasa syawal pada hari kedua hari raya idul fitri. 

Apabila tidak mampu, diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah puasa syawal secara terpisah, tidak berurutan, asalkan dilaksanakan di bulan syawal. 

Demikian itu penjelasan apakah puasa syawal boleh tidak berurutan. Semoga bermanfaat. 

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI