Suara.com - Umat Muslim biasanya akan menjalankan puasa Syawal usai 30 hari berpuasa di bulan suci Ramadhan. Puasa sunah tersebut biasanya dilakukan selama enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri atau lebaran. Sebelum menjalankannya, simak bacaan niat puasa sesudah Idul Fitri di sini.
Sebelumnya, perlu diketahui jika puasa Syawal termasuk amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Dijelaskan dalam buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ust Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, puasa Syawal dijalankan semata untuk memperoleh kesempurnaan dari puasa yang dilakukan di bulan Ramadhan.
Puasa Syawal sendiri mempunyai sejumlah keutamaan yang sayang untuk dilewatkan. Salah satunya yaitu bisa menyempurnakan pahala berpuasa selama setahun. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda yang bunyinya:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Baca Juga: Penyempurna Ramadan, Ini Lima Keutamaan Puasa Syawal
Artinya "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun" (HR Muslim).
Lantas kapan, bagaimana niat serta tata cara pelaksanaan puasa Syawal? Berikut ini merupakan penjelasannya, seperti dihimpun Suara.com dari berbagai sumber.
Jadwal Puasa Setelah Idul Fitri
Melansir dari laman resmi BAZNAS, puasa Syawal bisa dimulai dari tanggal 2-7 Syawal, sebab 1 Syawal merupakan hari yang diharamkan untuk berpuasa lantaran bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 2024.
Sesuai dengan jadwal kalender bulan April/Syawal 1445 H/2024 M yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI, adapun 2-7 Syawal jatuh pada tanggal 12-16 April 2024 usai Idul Fitri tanggal 10 April 2024.
Baca Juga: Video Ucapan Selamat Lebaran Komeng dan Keluarga, Netizen: Istrinya Kasihan Banget
Berdasarkan penjelasan Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah yang mengatakan bahwa puasa Syawal boleh dilaksanakan secara berurutan maupun tidak berurutan. Akan tetapi berdasarkan Mazhab Imam Syafi'i dan Hanafi, puasa Syawal lebih utama bila ditunaikan secara tidak berurutan.
Berikut ini merupakan jadwal puasa Syawal seperti yang dikutip dari laman Kemenag:
• Jumat, 12 April 2024: 3 Syawal 1445 (Puasa Sunnah Syawal)
• Sabtu, 13 April 2024: 4 Syawal 1445 (Puasa Sunnah Syawal)
• Minggu, 14 April 2024: 5 Syawal 1445 (Puasa Sunnah Syawal)
• Senin, 15 April 2024: 6 Syawal 1445 (Puasa Sunnah Syawal)
• Selasa, 16 April 2024: 7 Syawal 1445 (Puasa Sunnah Syawal)
Niat Puasa Sesudah Idul Fitri
Niat mejadi hal yang wajib dalam pelaksanaan ibadah, tak terkecuali ketika kita hendak melaksanakan puasa Syawal. Melansir dari laman NU Online, berikut ini lafaz niat puasa Syawal:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT."
Lafaz di atas dibaca di malam hari sebelum pelaksanaan puasa Syawal. Adapun bila umat Islam tiba-tiba ingin mengamalkan sunnah puasa Syawal di pagi harinya, diperbolehkan berniat sejak ia berkehendak puasa sunnah seketika itu juga.
Hal ini disebabkan karena kewajiban membaca niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Sementara itu untuk puasa sunnah, niat dapat dilantunkan di siang hari sejauh yang orang tersebut belum makan, minum, ataupun melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak waktu subuh.
Berikut lafal niat puasa Syawal di siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."
Tata Cara Puasa Syawal
Masih melansir NU Online, tata cara pelaksanaan puasa Syawal sendiri sama seperti puasa sunah pada umumnya. Lantaran puasa Syawal adalah puasa sunah, maka orang yang lupa membaca niat pada malam hari boleh berniat di siang hari selama yang bersangkutan belum makan, minum, dan melakukan hal-hal yang bisa membatalkan puasa.
Nah, demikianlah bacaan niat puasa sesudah Idul Fitri lengkap dengan jadwal hingga tata cara pelaksanaannya.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari