Niat Puasa Sesudah Idul Fitri, Bacaan Arab, Latin dan Terjemahannya

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 12 April 2024 | 15:55 WIB
Niat Puasa Sesudah Idul Fitri, Bacaan Arab, Latin dan Terjemahannya
Ilustrasi Berdoa - Niat Puasa Sesudah Idul Fitri (Istock Photo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Umat Muslim biasanya akan menjalankan puasa Syawal usai 30 hari berpuasa di bulan suci Ramadhan. Puasa sunah tersebut biasanya dilakukan selama enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri atau lebaran. Sebelum menjalankannya, simak bacaan niat puasa sesudah Idul Fitri di sini. 

Sebelumnya, perlu diketahui jika puasa Syawal termasuk amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Dijelaskan dalam buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ust Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, puasa Syawal dijalankan semata untuk memperoleh kesempurnaan dari puasa yang dilakukan di bulan Ramadhan. 

Puasa Syawal sendiri mempunyai sejumlah keutamaan yang sayang untuk dilewatkan. Salah satunya yaitu bisa menyempurnakan pahala berpuasa selama setahun. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda yang bunyinya: 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ 

Artinya "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun" (HR Muslim). 

Lantas kapan, bagaimana niat serta tata cara pelaksanaan puasa Syawal? Berikut ini merupakan penjelasannya, seperti dihimpun Suara.com dari berbagai sumber.

Jadwal Puasa Setelah Idul Fitri 

Melansir dari laman resmi BAZNAS, puasa Syawal bisa dimulai dari tanggal 2-7 Syawal, sebab 1 Syawal merupakan hari yang diharamkan untuk berpuasa lantaran bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 2024. 

Sesuai dengan jadwal kalender bulan April/Syawal 1445 H/2024 M yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI, adapun 2-7 Syawal jatuh pada tanggal 12-16 April 2024 usai Idul Fitri tanggal 10 April 2024. 

Baca Juga: Penyempurna Ramadan, Ini Lima Keutamaan Puasa Syawal

Berdasarkan penjelasan Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah yang mengatakan bahwa puasa Syawal boleh dilaksanakan secara berurutan maupun tidak berurutan. Akan tetapi berdasarkan Mazhab Imam Syafi'i dan Hanafi, puasa Syawal lebih utama bila ditunaikan secara tidak berurutan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI