Nawaitul ghusla liraf’il hadasil akbari fardlal lillahi ta’alaa
Artinya: “Saya berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar, fardhu karena Allah Ta’ala.”
Waktu pelaksanaan mandi idul fitri
Menurut kitab Hasyiatu Asy-Syaikh Ibrahim al-Baijuri ala Syarh al-Allamah Ibn al-Qasim al-Ghazi’ala Matn asy-Syaikh Abi Syuja, Syekh al-Baijuri menjelaskan bahwa mandi sunnah untuk Idul Fitri sudah bisa dilakukan sejak tengah malam atau hari pertama Syawal.
ويدخل وقت هذا الغسل بنصف الليل
Artinya: “Waktu masuknya mandi sunnah (Idul Fitri/Idul Adha) adalah pada tengah malam.”
Sementara itu, Syekh Sulaiman al-Bujairimi dalam kitab Tuhfah al-Habib ‘Ala Syarh al-Khatib menjelaskan bahwa waktu mandi sunnah idul fitri lebih baik dilakukan setelah terbit fajar.
Tata cara mandi idul fitri
Mengutip dari laman Universitas Islam An-Nur Lampung, berikut adalah tata cara pelaksanaan mandi idul fitri.
Baca Juga: Arus Lalin Tol Bocimi Arah Sukabumi Masih Dialihkan, Pantauan Terkini di Gerbang Tol Cigombong
- Membaca niat.
- Membaca basmallah dan doa memohon perlindungan Allah dari godaan syaitan.
- Membasuh kedua telapak tangan sampai bersih.
- Membasuh kemaluan dan bagian tubuh yang kiranya terkena najis.
- Berwudhu seperti biasa.
- Membasuh seluruh anggota tubuh, mulai dari kepala sampai ujung kaki, pastikan air mengenai bagian lipatan juga.
- Mengusap seluruh badan dengan tangan, pastikan tangan tidak lagi menyentuh kemaluan atau dubur. Jika menyentuhnya, wudhu lagi.
Seperti itulah