Suara.com - Saat ini umat Islam telah memasuki pekan terakhir bulan Ramadhan, itu artinya hari raya Idul Fitri 1445 H tinggal menghitung hari. Salah satu amalan Idul Fitri yang penting untuk dilakukan adalah sholat Id. Untuk itu, kaum muslim perlu mengetahui tata cara sholat Idul Fitri dan doa di antara takbir.
Sebagaimana diketahui, tanggal penetapan hari lebaran biasanya akan berbeda antara pemerintah dan organisasi Islam yang ada di Indonesia. Hal ini terjadi karena metode yang digunakan dalam menetapkan awal bulan Syawal oleh tiap lembaga tersebut berbeda-beda.
Meski demikian, berdasarkan jadwal dalam Kalender Islam oleh Kemenag RI, tanggal 1 Syawal 1445 H diprediksi akan jatuh pada hari Rabu, 10 April atau hari Kamis, 11 April 2024. Sementara itu, PP Muhammadiyah menetapkan Idul Fitri 2024 1 Syawal 1445 H pada hari Rabu, 10 April 2024. Itu artinya, Idul Fitri antara pemerintah dan Muhammadiyah bisa jadi bersamaan.
Nah, dalam menyambut hari Kemenangan 1 Syawal 1445 H, umat Islam dianjurkan untuk menunaikan ibadah sholat Id. Adapun tata cara sholat Idul Fitri ini telah diatur dalam petunjuk yang dibagikan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag rI). Simak selengkapnya berikut ini.
Baca Juga: Amalan-amalan Penting Yang Bisa Dilakukan di Hari Terakhir Bulan Ramadan
Tata Cara Sholat Idul Fitri dan Doa di Antara Takbir
Sholat Idul Fitri ini bisa dilakukan secara berjamaah ataupun sendiri sebanyak 2 rakaat dengan takbir tujuh kali di rakaat pertama dan lima kali fi rakaat kedua. Berikut adalah tata cara sholat Idul Fitri.
1. Membaca Niat Sholat Idul Fitri
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى
Ushallî sunnatan li 'îdil fithri rak'ataini (imâman/ma'mûman) lillahi ta'ala
Baca Juga: H-4 Lebaran, Pemudik Mulai Penuhi Terminal Kampung Rambutan
Artinya: "Saya niat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala"
Apabila menjadi imam, maka kaum muslim bisa melafalkan "imâman" dalam niat dan "ma'mûman" jika menjadi seorang makmum.
2. Melakukan Gerakan Takbiratul Ihram
3. Membaca Doa Iftitah
4. Takbir Sebanyak 7 kali (Di Rakaat Pertama)
Setelah melakukan takbiratul ihram dan membaca doa iftitah, maka selanjutnya dapat melakukan takbir sebanyak tujuh kali. Di sela-sela takbir itu dianjurkan untuk membaca doa berikut:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
"Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa"
Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang"
Atau bisa pula membaca tasbih berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhanallah walhamdulillah wala ilaaha illallahu wallahu akbar wala haulawala quwwata illa billahil 'aliyyil 'adzim
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar."
5. Membaca Surat Al-Fatihah dan Surat Pendek
Setelah gerakan takbir sebanyak tujuh kali, maka rukun selanjutnya yaitu membaca Al-Fatihah yabg dilanjutkan dengan membaca surat pendek seperti halnya sholat fardhu dan sunah pada umumnya. Di dalam solat Id rakaat pertama dianjurkan untuk membaca Surat Al-A'la.
6. Ruku' Sampai Berdiri Lagi
Rukun berikutbya usai membaca surat pendek sama seperti pelaksanaan sholat fardhu dan sunah pada umumnya. Kemudian dilanjutkan dengan ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya sampai berdiri lagui untuk melakukan rakaat kedua. Untuk bacaannya pun sama dengan bacaan sholat biasanya.
7. Takbir Lima Kali (Di Rakaat Kedua)
Di rakaat kedua, lakukan takbir sebanyak lima kali. Bacaan yang dilafalkan di sela-sela takbir kedua pun sama seperti pada rakaat yang pertama.
8. Mengulangi Rukun Seperti Rakaat Pertama
Setelah takbir sebanyak lima kali, rukun sholat Id selanjutnya sama seperti dalam rakaat pertama mulai dari membaca surat Al-Fatihah, ruku', sujud, sampai salam. Di rakaat kedua ini, disarankan untuk membaca Surat al-Ghâsyiyah.
Amalan Sunah Sholat Idul Fitri
Berikut adalah beberapa amalan sunah yang bisa Anda lakukan sebelum atau sesudah melaksanakan sholat Idul Fitri agar ibadah yang dijalani semakin afdal.
1. Mandi dan menyucikan diri
Sebelum mengerjakan sholat Idul Fitri, kita disunnahkan untuk mandi dan menyucikan diri atau berwudhu sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Anjuran ini seperti yang diriwayatkan dalam hadits Ibnu Abbas RA yang berbunyi:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى.
Artinya: ""Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Ibnu Hibban)
2. Memakai pakaian terbaik dan wewangian
Sebelum berangkat ke masjid untuk sholat Id, dianjurkan memakai pakaian terbaik dan menghias diri atau berdandan serta memakai wewangian. Hal tersebut merupakan salah satu ajaran langsung dari Rasulullah SAW sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim bahwa
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa keluar ketika salat Idul Fitri dan Idul Adha dengan pakaiannya yang terbaik".
3. Makan sebelum melaksanakan salat Idul Fitri
Berbeda dengan pelaksanaan Idul Adha, sebelum melaksanakan sholat Id di Hari Raya Idul Fitri muslim dianjurkan untuk makan terlebih dahulu. Hal ini dianjurkan lantaran pada hari Raya Idul Fitri umat Islam tak lagi berpuasa seperti saat bulan Ramadhan. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ
"Rasulullah SAW biasa berangkat Shalat Ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari Shalat Ied baru beliau menyantap hasil qurbannya."
4. Mengambil jalan yang berbeda ketika pergi dan pulang
Saat pergi menuju masjid atau lapangan untuk sholat Idul Fitri atau pulang dari tempat sholat, kita dianjurkan untuk melewati jalan yang berbeda. Hal ini dilakukan agar saat pergi atau pulang kita bertemu dengan lebih banyak orang untuk saling bersilaturahmi.
Selain itu, kita juga dianjurkan untuk berjalan kaki menuju tempat sholat Id. Hal ini sesuai riwayat ibnu Jabir melalui hadits yang berbunyi:
كَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika shalat 'ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang."
Serta hadits yang diriwayatkan Ibnu Umar, berbunyi:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berangkat shalat 'ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki".
Itu tadi tata cara sholat Idul Fitri dan doa di antara takbir hingga amalan sunnah yang perlu dilakukan. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari