Suara.com - Puasa Ramadan hampir selesai, Lebaran pun tinggal menghitung hari. Walau begitu, setelah Lebaran, umat muslim akan disambut dengan Puasa Syawal. Niat Puasa Syawal dan Hadistnya dapat disimak dalam artikel berikut ini.
Melansir NU Online, di bulan Syawal umat muslim disunnahkan untuk melaksanakan puasa selama enam hari. Puasa Syawal bisa dimulai pada 2 Syawal setiap tahunnya, atau sehari setelah Lebaran.
Niat Puasa Syawal
Untuk memantapkan hati, para ulama menganjurkan setiap muslim untuk melafalkan niatnya. Berikut ini lafal niat puasa Syawal:
Baca Juga: Apa Itu Tradisi Lebaran Ketupat? Perayaan Syawalan Satu Minggu usai Idul Fitri
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah swt.
Adapun orang yang mendadak di pagi hari ingin mengamalkan sunnah puasa Syawal, diperbolehkan baginya berniat sejak ia berkehendak puasa sunnah saat itu juga. Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.
Untuk puasa sunnah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh. Berikut ini lafalnya niat:
Baca Juga: Niat Puasa Syawal 6 Hari Lengkap dengan Dalil dan Hukumnya
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah Swt.
Hadist Mengenai Keutamaan Puasa Syawal
Rasulullah Saw menekankan keutamaan Puasa Syawal dalam sebuah hadist. Nabi Muhammad Saw bersabda.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر
Artinya: Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun (HR Muslim).
Dari hadist tersebut bisa disimpulkan lima keutamaan puasa Syawal yakni penyempurna puasa Ramadhan, menyempurnakan pahala puasa menjadi pahala puasa setahun, puasa sunnah Syawal sebagai tanda syukur kita kepada Allah swt, dan ibadah yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan tidak terputus.
Bagaimana Jika Puasa Syawal Digabung dengan Qadha Ramadhan?
Melansir situs resmi Muhammadiyah, terkait masalah ini para ulama berbeda pendapat. Namun, pada dasarnya para ulama membedakan antara puasa qadha sebagai ibadah wajib dan puasa syawal sebagai ibadah sunah.
Sebagian ulama membolehkan niat menggabungkan ibadah wajib dan ibadah sunah, seperti puasa qadha Ramadhan yang dilakukan pada saat puasa Arafah.
Hal ini karena puasa Arafah ibadah ghairu maqshudah atau ibadah yang tak memiliki maksud khusus, yang penting dilakukan pada satu waktu tertentu. Dengan demikian, ketika membayar utang puasa bertepatan dengan hari Arafah, dia sekaligus memperoleh pahala ibadah puasa Arafah.
Adapun puasa qadha diniatkan sebagai sebagai puasa syawal ketika dilakukan di bulan syawal kebanyakan ulama tidak membolehkan.
Hal ini adalah karena puasa qadha merupakan ibadah wajib yang maqshudah atau memiliki maksud khusus. Puasa syawal juga memiliki maksud khusus, yakni menjadi pengiring dari puasa Ramadhan itu sendiri.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni