Suara.com - Pada 10 malam terakhir Ramadhan, umat Muslim dianjurkan melakukan berbagai amalan ibadah, salah satunya I'tikaf. Nah berikut ini tata cara itikaf Ramadhan yang benar lengkap dengan waktu, amalan, hukum, syarat dan hal yang membatalkan I’tikaf.
Diketahui bahwa I’tikaf merupakan berdiam diri di dalam masjid untuk beribadah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Untuk selengkapnya, berikut ini tata cara itikaf Ramadhan yang benar mulai dari waktu, amalan, hukum, syarat dan hal yang membatalkan I’tikaf.
Waktu Pelaksanaan I’tikaf
Waktu pelaksanaan I’tikaf ini dilakuan pada malam pada 10 hari terakhir Ramddhan dengan tujuan untuk mendapatkan malam lailatul qadar. Anjuran melakukan i'tikaf pada 10 malam terakhir Ramadhan ini tertuang dalam hadits berikut ini:
Baca Juga: Doa Puasa Hari Ke 22 dan 23 Ramadhan, Agar Selalu Dibuka Pintu-pintu Berkah
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
Artinya: Dari Aisyah ra, Ia mengatakan: "Sesungguhnya Nabi SAW melakukan i'tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istrinya mengerjakan i'tikaf sepeninggal beliau". (HR Bukhari dan Muslim).
- Baca juga: Panduan Buat yang Baru Pertama Kali Itikaf di Masjid
- Baca juga: Itikaf Tidak Harus di Masjid
Amalan-amalan saat I'tikaf
Saat melaksanakan I’tikaf, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan. Nah berikut ini amalan-amalan yang bisa dilakukan seperti yang dijelaskan Imam Nawawi dalam kitab al-Majmu' ala Syarh al-Muhadzab.
- Shalat sunnah
- Bertasbih
- Berdzikir
- Membaca Al Qur'an
- Menyibukkan diri dengan belajar, mengajar, baca, dan menulis
Baca Juga: Tradisi Salat Kafarat di Jumat Akhir Bulan Ramadhan, Benarkah Bisa Ganti Salat Fardhu 70 Tahun?
Hukum Melakukan I'tikaf
Hukum melaksanakan i'tikaf yaitu sunnah. Namun jika melihat dari kondisinya, maka hukum I’tikaf bisa jadi wajib, makruh, hingga haram.
Adapun hukum i’tikaf menjadi wajib jika dinadzarkan, menjadi haram jika dilakukan tanpa izin oleh seorang istri atau hamba sahaya.
Selain itu, hukum I’tikaf bisa menjadi makruh jika dilakukan oleh seorang perempuan yang bertingkah serta mengundang fitnah meskipun sudah disertai izin
Syarat I'tikaf
Bagi yang akan melaksanakan I’tikaf, ada beberapa syaratnya yang perlu diketahui. Adapun syarat melakukan I’tikaf yakni sebagai berikut:
- Muslim
- Berakal
- Suci dari hadas besar
Hal-hal yang Membatalkan I’tikaf
Penting untuk diketahui bahwa ada hal-hal yang membuat I’tikaf batal. Adapun hal-hal yang membatalkan I’tikaf yakni seperti berikut ini:
1. Berhubungan suami-istri (senggama)
2. Mengeluarkan sperma
3. Mabuk disengaja
4. Murtad
5. Haidh
6. Nifas
7. Keluar masjid saat I'tikaf tanpa alasan
8. Keluar masjid saat I'tikaf untuk memenuhi kewajiban yang dapat ditunda
9. Keluar masjid saat i'tikaf disertai alasan sampai beberapa kali karena keinginan sendiri.
Demikian penjelasan mengenai tata cara itikaf Ramadhan yang benar mulai dari waktu, amalan, hukum, syarat dan hal yang membatalkan I’tikaf. Semoga informasi ini bermanfaat!
Kontributor : Ulil Azmi