Suara.com - Turki punya empat masjid berpilar kayu yang masuk ke dalam Warisan Dunia UNESCO tahun 2023. Masjid tersebut adalah masjid Beysehir Esrefoglu di Konya, Masjid Sivrihisar Ulu di Eskisehir, Masjid Ahi Serefeddin atau Masjid Arslanhane di Ankara dan Masjid Afyonkarahisar Ulu.
Masing-masing masjid ini secara umum memiliki konsep bangunan yang sama. Berupa bangunan luar terbuat dari batu dengan langit-langit dan pilar terbuat dari kayu. Bangunan ini sudah ada sejak abad pertengahan atau semenjak dinasti Seljuk berkuasa di Anatolia.
Kita bisa melihat estetika pertukangan pada jaman itu yang sangat luar biasa atau dikenal juga dengan teknik "kundekari".
Meskipun secara umum bangunan masjid berkonsep sama, empat masjid berpilar kayu ini tetap memiliki ciri khas tersendiri. Misalnya pada masjid Beysehir Esrefoglu di kota Konya. Perbedaan itu terlihat pada bentuk kubah hingga keindahan mozaik yang ditampilkan.
Ada banyak ciri khas yang ditonjolkan masjid Beysehir Esrefoglu yang menunjukkan keindahan seni Islam pada masanya dan menjadikan masjid ini berbeda dari lainnya.
Berikut lebih lengkap ciri khas keindahan Masjid Beysehir Esrefoglu yang terletak di Beysehir, provinsi Konya, Turki.
1. Memiliki motif mozaik yang memukau
Saat masuk ke masjid, kita sudah disuguhkan dengan keindahan dekorasi mozaik yang rumit di gapura. Meskipun tampak rumit, motif-motif ini terlihat sangat indah, memadukan pola-pola geometris, seperti pola bintang, segitiga, bunga hingga tulisan kaligrafi.
Pola-pola ini tentu saja bermakna tertentu, misalnya penggunaan motif bintang segi delapan melambangkan makan kesatuan dan keesaan Tuhan.
2. Penggunaan warna Toska yang Dominan
Berbeda dari ketiga masjid berpilar kayu lainnya di Turki, ciri khas masjid Beysehir Esrefoglu terletak pada penggunaan warna toska. Warna ini terlihat pada mihrab, karpet dan gapura pintu masuk.
Warna toska ini juga dipadu dengan warna lainnya seperti biru, hijau, dan putih. Warna biru melambangkan langit dan surga, hijau melambangkan bumi dan kehidupan, dan putih melambangkan kesucian.
Sementara menurut pemandu wisata dari Turkiye Tourism Promotion and Development Agency (TGA), Mehmet Donmez bahwa 'toska' adalah warnanya Turki.
Warna Toska bermakna kebebasan dan berarti langit dalam budaya Seljuk, karena simbol kerajaan mereka adalah elang berkepala dua. Warna toska ini pertama kali digunakan pada masjid Erefolu dan Madrasah Karatay.
"Ketika mereka (Seljuk) menemukan warna ini, mereka sangat menyukainya dan ingin menggunakannya di mana-mana," ujar Mehmet.
Baca juga:
Telusur 4 Masjid Kayu Maha Karya Dinasti Seljuk di Turki, Rekomendasi Wisata Religi Selain Istanbul
3. Terdapat panggung dan mimbar terbuat dari kayu
Panggung ini terlihat di tengah masjid, satu sisi lagi terdapat di bagian kiri masjid dan di atas pintu masuk. Panggung tersebut juga digunakan sebagai tempat salat. Khusus panggung sebelah kiri digunakan oleh kalangan sultan.
Untuk mimbar biasanya terbuat dari kayu pinus dan kastanya karena dianggap memiliki struktur yang kuat. Pembuatan mimbar ini uniknya tanpa menggunakan paku atau hanya dengan cara teknik menyusun kayu.
4. Arsitektur dan motif menggambarkan peninggalan Dinasti Seljuk
Masjid ini benar-benar memperlihatkan ciri khas dinasti Seljuk yakni beberapa tiang kayu, langit-langit yang seluruhnya dihiasi dengan kayu dan motif 'kalem isi' dan mimbar yang seluruhnya terbuat dari kayu.
Untuk diketahui, masjid Beysehir Esrefoglu dibangun antara tahun 1296 dan 1299 M oleh Sultan Suleyman Bey.
"Bey adalah seorang gubernur memerintahkan bawahannya untuk membangun masjid ini, mereka mengambil kayu dari pegunungan Taurus untuk membangun masjid," kata Mehmet.
4. Terdapat penampung air dan salju di dalam masjid
Ciri khas masjid ini terdapat kolam untuk penampung air pada jamannya, digunakan untuk minum dan menjaga kelembaban udara di dalam masjid saat musim panas.
"Untuk membangun masjid dari kayu kamu harus mempertimbangkan kelembaban udara di dalamnya," ujar Mehmet.
Baca juga:
Taylor Swift "Ditodong" untuk Gelar Konser The Eras Tour di Turki pada 2025 Mendatang
5. Ruang ibadah bawah tanah
Hal menarik lainnya dari masjid ini adalah ditemui ruang ibadah bawah tanah. Kata Mehmet, ruangan itu digunakan agar lebih khusuk beribadah.
Ruangan ini dilengkapi beberapa anak tangga, terlihat bentangan karpet dan rekal Al-Quran yang diterangi lampu bohlam berwarna kuning temaram.
6. Terdapat makam pendiri masjid
Masjid ini dibangun pada abad ke-13 oleh Emir Erefolu Suleyman Bey. Makam pendirinya bisa kita temukan di dalam kompleks masjid ini.
Itulah ciri khas masjid berpilar kayu terbesar di Konya, Turki. Masjid ini sangat direkomendasikan bagi wisatawan yang ingin berwisata religi sekaligus mengulik cerita sejarah yang berjaya dari dinasti Seljuk hingga Ottoman.