Suara.com - Mengenakan pakaian baru di hari raya Idul Fitri bukanlah sebuah kewajiban. Melainkan sebagai bentuk syukur menyambut hari kemenangan. Sama seperti kisah baju lebaran Hasan dan Husein yang membuat siapa saja terharu.
Hasan dan Husein merupakan cucu Rasulullah SAW. Keduanya merupakan anak dari outri Rasulullah SAW, Sayyidah Fatimah RA dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib.
Dikisahkan putri Nabi Muhammad SAW suatu hari bersedih karena melihat kedua anaknya, Hasan dan Husein yang sedih belum memiliki baju lebaran. Padahal, hari raya sudah semakin dekat tinggal menghitung hari.
Dari sinilah kisah baju lebaran Hasan dan Husein dimulai. Kesedihan Hasan dan Husein semakin membuncah ketika mereka melihat teman-teman seusianya di Madinah sudah memiliki baju lebaran untuk menyambut lebaran.
Baca Juga: 40 Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran 2024 Kreatif, Cocok Dibagikan ke Media Sosial
Akhirnya Hasan dan Husein memberanikan diri bertanya kepada ibunya apakah mereka akan mendapatkan baju lebaran baru.
"Wahai ibu, anak-anak di Madinah telah dihiasi dengan pakaian hari raya kecuali kami. Mengapa ibu tidak menghiasi kami?"
Sayyidah Fatimah tampak sedih karena ia tidak memiliki cukup uang untuk membeli baju baru bagi Hasan dan Husein. Ia hanya mampu memberikan jawaban, "Sesungguhnya pakaian kalian masih di tukang jahit."
Hampir setiap hari Hasan dan Husein menanyakan baju lebaran mereka, dan hanyalah jawaban itu yang dapat diberikan oleh Sayyidah Fatimah.
Hingga akhirnya malam hari raya tiba, baju lebaran yang dijanjikan Sayyidah Fatimah tak juga tiba. Sayyidah Fatimah menangis sejadi-jadinya. Ia sedih sebab sesungguhnya ia tak memiliki uang untuk membeli baju lebaran.
Baca Juga: Ini Contoh Warna Beige yang Jadi Tren Baju Lebaran 2024, Apa Kombinasi yang Cocok?
Tak lama kemudian, terdengar pintu rumah diketuk. Sayyidah Fatimah bertanya, "Siapa?". Orang yang mengetuk pintu itu menjawab, "Ya putri Rasulullah, aku adalah tikang jahit. Aku datang membawa hadiah baju untuk putra-putramu."
Sayyidah Fatimah langsung membukakan pintu. Ia melihat seseorang membawa bingkisan hadiah, kemudian bingkisan itu diberikan kepadanya.
Ia langsung membuka bingkisan tersebut. Ia terkejut mendapati sepasang gamis, sepasang celana, sepasang mantel, sepasang sorban dan sepasang sepatu hitam yang terlihat sangat indah.
Sayyidah Fatimah langsung membangunkan kedua anaknya yang sedang tidur. Hasan dan Husein langsung mencoba baju lebaran barunya dan tampak begitu senang.
Lalu datanglah Rasulullah SAW dan melihat kedua cucunya sangat bahagia mengenakan baju lebaran baru. Rasulullah langsung memeluk dan menggendong keduanya dengan penuh kasih sayang seraya bertanya kepada Sayyidah Fatimah.
"Apakah engkau melihat tukang jahit tersebut?" tanya Rasulullah SAW.
"Iya, aku melihatnya," jawab Sayyidah atimah
"Wahai Fatimah, sesungguhnya dia bukanlah tukang jahit, melainkan Malaikat Ridwan penjaga surga," ujar Rasulullah SAW.
Mendengar hal itu, Sayyidah Fatimah kaget dan terus memuji Allah SWT. Ia sangat bersyukur dan bahagia melihat anak-anaknya juga bahagia.
Nah, itulah kisah baju lebaran Hasan dan Husein. Dari cerita tersebut, kita harus bersyukur ketika mendapatkan kesempatan membeli baju lebaran. Sementara, bagi yang belum memiliki kelebihan rezeki maka tidak perlu bersedih. Baju baru adalah bentuk rasa syukur, bukan kesombongan. Wallahu alam.