Doa Buka Puasa yang Benar, Allahumma Lakasumtu atau Dzahaba Dzoma'u? Ini Penjelasan UAS dan Buya Yahya

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 25 Maret 2024 | 16:47 WIB
Doa Buka Puasa yang Benar, Allahumma Lakasumtu atau Dzahaba Dzoma'u? Ini Penjelasan UAS dan Buya Yahya
Ilustrasi Doa Buka Puasa yang Benar, Allahumma Lakasumtu atau Dzahaba Dzoma'u (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat berpuasa di bulan suci Ramadan, berbuka adalah salah satu momen yang paling dinantikan. Berbicara soal berbuka puasa, saat ini banyak yang masih penasaran mengenai doa buka puasa yang benar.

Pasalnya, ada dua versi doa buka puasa yang bisa dibaca oleh umat muslim, yaitu bacaan "Allahumma laka shumtu" dan "Dzahabazh zhoma’u". Lantas, manakah doa buka puasa yang benar? 

Perlu dipahami, membaca doa saat buka puasa hukumnya hanyalah bersifat anjuran dan sunnah. Maka dari itu, tidak akan menjadi masalah apabila seseorang lupa membaca doa buka puasa. Akan tetapi jika harus membaca doa, tentunya doa yang dibacakan haruslah doa yang tepat.

Doa Buka Puasa yang Benar

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Hari Ini 25 Maret 2024 di Pontianak dan Sekitarnya

Dalam doa buka puasa, memang ada dua versi yang bisa dibaca oleh umat muslim saat berbuka.

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Doa yang pertama adalah “Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin”.

Artinya “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan juga Penyayang.

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Baca Juga: Buka Puasa dengan Hidangan Nusantara Bergaya Kontemporer di Smriti, Kambing Guling Saus Kari Jadi Favorit

Lalu doa yang kedua adalah "Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah”.

Yang mana artinya: "Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki".

Adanya dua versi doa buka puasa ini ternyata membuat sebagian umat mulim kebingungan. Manakah doa yang benar dan lebih baik dibaca pada saat berbuka puasa?

Penjelasan UAS

Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS), kedua doa buka puasa di atas bisa dibaca pada saat berbuka puasa. Hal tersebut dijelaskan oleh UAS sebagaimana ia mengutip pernyataan dari Syaikh ibnu utsaimin.

Status hadist dari kedua bacaan doa buka puasa itu ternyata adalah dhaif (lemah), tetapi tetap dapat digunakan untuk fadhailul a'mal asal ada lima syarat yang tertera, yaitu:

  • Pertama, bukan masalah kaidah tauhid.
  • Kedua, bukan masalah halal-haram.
  • Ketiga, tidak terkait dengan periwayat kadzab pendusta.
  • Keempat, masih bernaung di bawah ahli shahih.
  • Kelima, untuk motivasi beramal.

Penjelasan Buya Yahya

Sementara itu menurut Buya Yahya, mengenai dua versi doa buka puasa dan waktu yang tepat untuk membaca doa buka puasa. Buya Yahya menjelaskan, bahwa doa buka puasa Dzahaba Dzoma’u adalah doa yang dibaca oleh Rasulullah SAW.

Sedangkan doa buka puasa Allahumma Lakasumtu sebetulnya tidak datang dari Rasulullah SAW, melainkan datang dari para ulama. Meski demikian, Buya Yahya menjelaskan bahwa bukan berarti doa yang bukan datang dari Rasulullah SAW tidak boleh digunakan.

Sebab, doa yang dibuat oleh para ulama ini diambil dari makna-makna yang ada di dalam Al-Quran dan hadits. Lalu, doa-doa yang diambil dari Al-Quran dan hadits dikumpulkan kemudian dijadikan sebagai doa yang sederhana.

Dengan demikian Buya Yahya menegaskan bahwa dari kedua doa buka puasa di atas adalah doa yang benar dan sah, keduanya boleh dibaca pada saat buka puasa. 

Lantas, kapan waktu yang tepat untuk membaca doa buka puasa? Menurut Buya Yahya, hal ini tidak perlu diributkan. Baik yang membaca doa buka puasa sebelum makan dan minum, ataupun setelah makan dan minum, hal itu tidaklah masalah dan hukumnya tetap sah.

Demikian penjelasan terkait doa buka puasa yang benar. Sehingga baik itu bacaan "Allahumma laka shumtu" ataupun "Dzahabazh zhoma’u" tidak ada yang keliru dan boleh diamalkan.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI