Suara.com - Datang bulan saat Ramadan bukan menjadi penghalang bagi wanita untuk beribadah dan meraih pahala. Meski tidak bisa salat dan puasa, wanita muslimah tetap dapat menjalankan ibadah lain dan mengisi bulan suci ini dengan amalan shalih.
Melansir Nuonline, dalilnya terdapat dalam kisah Aisyah RA yang pernah menangis karena datang bulan menjelang ibadah haji. Nabi Muhammad SAW kemudian menghiburnya dan menjelaskan bahwa haid merupakan hal yang tidak bisa dihindari oleh perempuan.
Beliau kemudian memerintahkan Aisyah RA untuk tetap beribadah dengan amalan yang tidak mensyaratkan suci dari hadas.
“Menceritakan kepaku Ali bin Abdilah, ia berkata: "Menceritakan kepadaku Sufyan, ia berkata: "Aku mendengar Abdurrahman bin Al-Qasim berkata: "Aku mendengar Al-Qasim bin Muhammad berkata: "Aku mendengar Aisyah berkata: "Kami keluar untuk melaksanakan haji. Ketika kami sampai di daerah Sarifa aku mengalami menstruasi." Kemudian Nabi Muhammad saw mendatangiku sedang aku dalam keadaan menangis. Nabi Muhammad berkata: “Kenapa kamu, apakah kamu haid?” Aku menjawab: “Iya”. Nabi Muhammad kemudian bersabda: “Itu adalah ketetapan yang telah digariskan oleh Allah kepada perempuan, tunaikanlah apa yang ditunaikan oleh orang yang berhaji selain thawaf.” (HR Al-Bukhari).
baca juga:
Ratusan Kendaraan Sudah Memesan, Ini Jadwal Pembelian Tiket Mudik Roro Secara Daring
Kuotanya Terbatas, Ini Cara Mendapatkan Tiket Mudik Gratis
Berikut beberapa amalan yang dapat dilakukan wanita haid selama Ramadan:
- Bersedekah:Sedekah dianjurkan dalam Islam dan tidak mensyaratkan suci dari hadas. Pahala sedekah dilipatgandakan, apalagi jika diberikan di bulan Ramadan.
- Melakukan Kerja Sosial: Membantu sesama termasuk amalan yang mulia. Wanita haid bisa ikut kerja bakti, membantu menyiapkan buka puasa, atau kegiatan sosial lainnya.
- Menuntut dan Mengajarkan Ilmu: Menuntut dan mengajarkan ilmu adalah ibadah yang dapat dilakukan kapan saja, termasuk saat haid.
- Memberi Makan Orang Berbuka Puasa: Memberi makan orang yang berbuka puasa pahalanya sama seperti orang yang berpuasa, hadiths shahih riwayat dari Zaid bin Khalid Al-Juhani.
- Memperbanyak Dzikir dan Doa: Dzikir dan doa bisa dilakukan kapan saja dan oleh siapa saja, termasuk wanita haid. Dianjurkan untuk memperbanyak membaca doa, seperti doa untuk memohon lailatul qadar.