Asal Usul Es Pisang Ijo Yang Kerap Jadi Takjil Saat Buka Puasa

Sabtu, 16 Maret 2024 | 09:09 WIB
Asal Usul Es Pisang Ijo Yang Kerap Jadi Takjil Saat Buka Puasa
Es pisang ijo. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rutinitas Masyarakat terutama umat muslim saat bulan Ramadan adalah menghirup udara segar di luar sembari menunggu bedug adzan Maghrib.

Aktivitas keluar di sore hari ini sering disebut dengan ‘Ngabuburit’. Tradisi inilah yang sangat dinantikan karena hanya dilakukan selama Bulan Ramadhan.

Kegiatan ngabuburit ini bisa diisi dengan beragam aktivitas, misalnya jalan-jalan sore, olahraga hingga berburu takjil.

Nah, berbicara soal takjil, kalian pasti tak asing lagi dengan Es Pisang Ijo. Minuman segar ini seringkali dijual oleh pedagang kaki lima dipinggir jalan sebagai takjil buka puasa.

Baca Juga: Hukum Puasa Dalam Keadaan Junub: Apakah Puasanya Sah?

Tak hanya menyegarkan, minuman ini juga mengenyangkan lantaran terdapat buah pisang didalamnya.

Pernah makan saja rasanya tak cukup jika kalian belum tahu soal asal usulnya. Es Pisang Ijo ini rupanya berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Bahan utama untuk membuat es ini adalah pisang. Asia Tenggara merupakan asal tanaman pisang tersebut.

Tak heran, jika Indonesia merupakan salah satu negara produsen pisang dunia. Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah merupakan daerah penghasil pisang terbesar di Indonesia.

Konon menurut legenda Masyarakat Makassar, es pisang ijo dibuat oleh juru masak istana yang hampir dihukum mati oleh seorang raja yang terkenal kejam.

Baca Juga: Ustaz Khalid Basalamah Ingatkan Niat Puasa Ramadan Harus Diucapkan Sebelum Masuk Waktu Subuh

Juru masak bernama Ijo tersebut melakukan kesalahan dengan membuat Raja marah karena masakannya tidak enak.

Ijo pun hendak dihukum pancung didepan rakyat, namun ia memutar otak agar selamat. Akhirnya Ijo memasak kudapan lezat dan segar untuk meredakan amarah sang raja.

Saat dihidangkan, sang raja ternyata sangat menyukainya. Akhirnya Ijo selamat dari hukuman mati. Sebagai penghargaan, sang Raja memberikan nama sang juru masak sebagai nama kudapan tersebut yaitu ‘Es Pisang Ijo’.

Bagi Masyarakat Bugis, makanan ini juga memiliki makna yang filosofis. Dilihat dari warna hijau yang menyelimuti pisangnya, melambangkan kedamaian dan keteduhan yang memberikan rasa sejuk, tentram di hati.

Dalam kehidupan sehari-hari, es pisang Ijo ini mencerminkan sikap sopan santun dan tutur kata yang elok.

Tak sulit untuk membuat es pisang ijo ini, bahan utamanya yaitu pisang. Bisa menggunakan, Pisang raja, ambon, ataupun pisang kepok yang sudah matang.

Pisang tersebut dibalut dengan adonan tepung beras bercampur santan dan air daun pandan, sehingga berwarna hijau.

Kemudian diberi tambahan tepung terigu rebus yang kenyal atau bubur sumsum, disiran dengan sirup berwarna merah dan lelehan susu kental. Setumpuk es serut melengkapi penyajian es pisang ijo ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI