Suara.com - Intensitas umat muslim pergi ke masjid selama Ramadhan biasanya akan meningkat, terutama untuk sholat tarawih. Biasanya setelah sampai di masjid, umat muslim langsung melaksanakan sholat tahiyatul masjid. Berikut adalah niat, tata cara, hukum, dalil, dan keutamaan dari sholat tahiyatul masjid.
Untuk diketahui, melansir NU Online hukum mengerjakan sholat tahiyatul masjid adalah sunnah. Sesuai dengan kategori, hukum sunnah ini akan hilang jika seseorang sudah terlanjur duduk ketika memasuki masjid.
Apabila seseorang lupa atau tidak mengetahuinya, maka diperbolehkan bangkit untuk mendirikan sholat tahiyatul masjid dengan syarat belum duduk terlalu lama.
Hukum meninggalkan sholat sunnah ini adalah makruh, kecuali sedang dalam kondisi darurat atau mendesak. Misalnya imam akan memulai sholat berjamaah.
Baca Juga: Kapan Nuzulul Quran 2024 Tanggal Berapa? Ini Amalan di Malam Turunnya Al-Quran
Seseorang yang tidak bisa mendirikan sholat tahiyatul masjid dianjurkan untuk membaca dzikir sebanyak 4 kali.
Bacaan dzikir pengganti sholat tahiyatul masjid adalah sebagai berikut.
سبحان الله والحمد لله ولا اله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
"Subhanallah, walhamdulillah, wa la ilaha illallah wallahu akbar, wa la haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil adzim".
Tata Cara Sholat Tahiyatul Masjid
Sholat tahiyatul masjid terdiri atas dua rakaat dengan satu salam, sama seperti sholat sunnah lainnya.
Baca Juga: Hukum Puasa Dalam Keadaan Junub: Apakah Puasanya Sah?
Berikut ini panduan tata cara mengerjakan sholat tahiyatul masjid.
1. Membaca niat shalat tahiyatul masjid.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ تَحِيَّةِ المَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءًا لِلهِ تَعَالَى
"Ushalli tahiyyatal masjid rak’ataini sunnatan lillahi ta’ala", yang artinya: “Saya shalat tahiyatul masjid dua rakaat karena Allah ta’ala".
2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati.
3. Membaca ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu, membaca salah satu surat pendek Al-Quran.
4. Rukuk.
5. Itidal.
6. Sujud pertama.
7. Duduk di antara dua sujud.
8. Sujud kedua.
9. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
10. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan sama seperti pada rakaat pertama.
11. Salam pada rakaat kedua.
Dalil Sholat Tahiyatul Masjid
Sholat Tahiyatul Masjid didalilkan Imam Nawawi dalam kitab Majmu’ Syarhil Muhadzdzab, yaitu:
وَلَا يُشْتَرَطُ أَنْ يَنْوِيَ بِالرَّكْعَتَيْنِ التَّحِيَّةَ بَلْ إِذَا صَلَّى رَكْعَتَيْنِ بِنِيَةِ الصَّلَاةِ مُطْلَقًا أَوْ نَافِلةً رَاتِبَةً أَوْ غَيْرَ رَاتِبَةٍ أَوْ صَلَاةً فَرِيْضَةً أَجْزَأَهُ ذَلِكَ
Artinya, “Tidak disyaratkan untuk berniat (shalat) Tahiyatul Masjid dua rakaat, akan tetapi bila mengerjakan shalat dua rakaat dengan niat shalat sunnah mutlak, sunnah rawatib, selain rawatib, atau niat shalat fardhu, maka sudah dianggap cukup (mendapat pahala shalat Tahiyatul Masjid).” (An-Nawawi, Majmu’ Syarhil Muhadzdzab, 1995, juz IV, h. 52).
Keutamaan Sholat Tahiyatul Masjid
Ada beberapa keutamaan sholat tahiyatul masjid bagi yang melaksanakannya. Salah satunya adalah melaksanakan sholat tahiyatul masjid disebut juga sebagai ibadah dalam menghormati masjid yang merupakan rumah Allah atau baitullah.
Imam Nawawi mengatakan bahwa sholat sunnah ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, sholat sunnah tahiyatul masjid juga dapat menutup kekurangan sholat wajib dan menyempurnakannya.
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah sholat. Allah SWT berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, 'Lihatlah pada sha0polat hamba-Ku. Apakah sholatnya sempurna ataukah tidak? Jika sholatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun jika dalam sholatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah SWT berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan kekurangan yang ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya'. Kemudian amalan lainnya akan di njqa seperti ini. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad).
Itulah panduan sholat tahiyatul masjid, mulai dari niat, tata cara, hukum hingga keutamaannya.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni