Suara.com - Sebelum menjalani ibadah puasa Ramadan, umat Islam wajib melafalkan niat terlebih dahulu. Ustaz Khalid Basalamah mengingatkan bahwa niat untuk berpuasa harus diucapkan sebelum waktu subuh tiba.
Ustaz Khalid menyampaikan bahwa melafalkan niat jadi satu hal yang penting dilakukan setiap kali akan melakukan ibadah apa pun.
"Dalam melakukan amal ibadah ada hal yang perlu diperhatikan yaitu niat ikhlas karena Allah dan mengikuti tuntunan Nabi Muhammad. Secara bahasa, niat berarti al-qashdu, yang artinya keinginan. Niat puasa berarti keinginan untuk berpuasa. Letak niat adalah di dalam hati, tidak cukup dalam lisan saja, serta tidak disyaratkan melafazhkan niat," jelasnya, dikutip dari kontennya di Instagram @khalidbasalamahofficial, Jumat (15/3/2024).
Ustaz Khalid menyampaikan perkataan Nabi Muhammad yang diriwayatkan dalam hadist Bukhari Muslim bahwa Rasulullah berkata bahwa sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya.
Baca Juga: Sambut Ramadan XL Axiata Hadirkan Paket Rp3.000, Enteng di Kantong
Oleh karena itu, mengucapkan niat puasa Ramadan hukumnya wajib. Meski begitu, mengatakan niat puasa Ramadan dalam hati pun sudah dianggap sah berpuasa.
"Hukum berniat adalah wajib. Puasa Ramadan tidaklah sah kecuali dengan berniat, begitu pula puasa wajib atau puasa sunnah lainnya tidaklah sah kecuali dengan berniat," imbuhnya.
Niat juga termasuk pada salah satu syarat sah puasa Ramadan dengan diucapkan ketika malam hari sebelum waktu Subuh dan diniatkan untuk melaksanakan puasa Ramadan.
“Nabi Muhammad bersabda: "Siapa yang belum berniat di malam hari sebelum Subuh, maka tidak ada puasa untuknya.” (HR. An-Nasai, no. 2333; Ibnu Majah, no. 1700; dan Abu Daud, no. 2454. Syaikh Al-Albani menshahihkan hadits ini)," lanjut Ustad Khalid.
Dia mengingatkan bahwa niat harus ada pada setiap malamnya sebelum menjelang Subuh untuk puasa hari berikutnya. Jadi tidak cukup satu niat untuk seluruh hari dalam satu bulan.
Baca Juga: Cegah Pemotor Ngantuk di Bulan Ramadan, Coba Cara Ini
"Karena setiap hari dalam bulan Ramadan adalah hari yang berdiri sendiri. Ibadah puasa yang dilakukan adalah ibadah yang berulang. Sehingga perlu ada niat yang berbeda setiap harinya," jelas Ustad Khalid.