Suara.com - Ramadhan tahun 2024 telah berjalan tiga hari. Ibadah puasa selama bulan Ramadhan dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT melalui doa hari ke 4 Ramadhan.
Doa hari ke 4 Ramadhan direkomendasikan sebagai refleksi atas nikmat-nikmat yang diberikan Allah selama bulan suci ini, karena puasa juga merupakan bentuk penghargaan atas beragam anugerah yang diberikan-Nya, termasuk nikmat umur, kesehatan, kesempatan, kemampuan, dan rezeki.
Bulan suci ini tidak hanya menandai waktu untuk menjalankan ibadah puasa yang diwajibkan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk meningkatkan spiritualitas dan keimanan.
Di tengah tantangan dan perubahan yang terus berlangsung di dunia, Ramadhan tahun ini menjadi momentum bagi umat Muslim untuk merefleksikan nilai-nilai kesabaran, solidaritas, dan kasih sayang, serta menguatkan ikatan dengan Tuhan melalui ibadah dan amalan-amalan kebajikan.
Baca Juga: Rugi Besar Rajin Tarawih Tapi Tak Kerjakan Salat Sunah Ini, Buya Yahya: Pahalanya Lebih Besar!
Dengan harapan dan doa, umat Muslim menyambut Ramadhan tahun 2024 dengan penuh rasa syukur dan kesungguhan untuk menjalani bulan yang penuh berkah ini.
Dalam menjalankan ibadah puasa, seseorang dapat merasakan empati terhadap penderitaan orang lain yang kurang beruntung, mengalami kesulitan dalam menahan lapar, dan itulah mengapa doa pada hari ke 4 Ramadhan menjadi wujud syukur atas rahmat-Nya.
Doa Hari ke 4 Bulan Ramadhan
Doa hari keempat Ramadhan merupakan upaya seorang Muslim untuk terus meningkatkan amal ibadahnya. Baik dalam bentuk spiritual maupun fisik, Doa sebagai pelengkap ibadah sambil menjalankan puasa dengan penuh keyakinan, ketakwaan, dan harapan akan ampunan atas dosa-dosa yang dilakukan.
Bacaan doa hari ke 4 bulan Ramadhan sebagai berikut:
Arab latin: Allahumma qawwinii fiihi ‘alaa iiqoomati amrika-wa adziqnii fiihi halaawata dzikrika wa audzi’nii fiihi li adaai syukrika bikaraamika wahfazhnii fiihi bihifzhika wa sitrika yaa absharan-naazhiriin
Artinya: Ya Tuhan! Saya memohon kekuatan dari-Mu agar bisa menjalankan segala perintah-Mu dengan teguh, serta berikanlah saya kebahagiaan yang tiada tara saat berzikir mengenang-Mu. Berikanlah saya kekuatan untuk bersyukur kepada-Mu dengan keagungan-Mu, dan lindungilah saya dengan pengawasan dan perlindungan-Mu, Wahai Yang Maha Menyaksikan.
Pengalaman perut yang kosong saat berpuasa akan membuka mata hati seseorang untuk hidup dengan sederhana. Kemudian dari situlah lahir rasa syukur dan kenikmatan ketika waktu berbuka tiba.
Dalam konteks kemanusiaan, puasa mengajarkan pentingnya kehati-hatian dalam tindakan, serta kesadaran akan dampak perkataan, ucapan, dan perilaku terhadap orang lain.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama