Menjelajahi Keindahan Ramadan Bersama Si Kecil: Tips Mengajari Anak Berpuasa dengan Penuh Cinta dan Kesabaran

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 14 Maret 2024 | 17:10 WIB
Menjelajahi Keindahan Ramadan Bersama Si Kecil: Tips Mengajari Anak Berpuasa dengan Penuh Cinta dan Kesabaran
Ajarkan anak puasa sejak dini. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berpuasa adalah salah satu ibadah yang mulia dalam agama Islam, tetapi apakah anak-anak perlu diajak berpuasa sebelum mencapai usia baligh?

Mengajarkan anak berpuasa di bulan Ramadan bukan hanya kewajiban agama, tetapi juga membawa banyak manfaat bagi perkembangan mereka. Puasa dapat membantu anak belajar disiplin, mengendalikan diri, dan meningkatkan rasa empati terhadap orang lain.

Manfaat fisik: Puasa dapat membantu anak belajar mengelola rasa lapar dan haus, serta meningkatkan metabolisme tubuh. Puasa juga dapat membantu anak belajar makan dengan lebih teratur dan sehat.

Manfaat mental: Puasa dapat membantu anak belajar disiplin dan mengendalikan diri. Saat berpuasa, anak belajar untuk menahan hawa nafsu dan menunda keinginan untuk makan dan minum. Hal ini dapat membantu anak belajar untuk lebih fokus dan konsentrasi dalam belajar dan aktivitas lainnya.

Baca Juga: Resep Takjil Unik Untuk Buka Puasa, Kroket Sayur Duck

Manfaat spiritual: Puasa dapat membantu anak belajar tentang nilai-nilai agama dan meningkatkan rasa empati terhadap orang lain. Saat berpuasa, anak belajar untuk bersyukur atas apa yang mereka miliki dan merasakan bagaimana rasanya lapar dan haus. Hal ini dapat membantu anak untuk lebih menghargai orang lain yang kurang beruntung.

Anak Puasa. (Dok: Ilustrasi)
Anak Puasa. (Dok: Ilustrasi)

Lalu bagaimana cara mengajarkan anak berpuasa yang tepat dan penuh kasih saya? Dokter Spesialis Anak, dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A, memberikan pandangannya terkait hal ini.

Pentingnya Contoh Orangtua: Anak belajar dengan melihat. Ketika mereka melihat orangtua makan sahur dan berbuka, serta menahan diri dari makan dan minum dari subuh hingga magrib, mereka mungkin ingin mengikuti jejak yang sama.

Kesehatan dan Keseimbangan: Dr. Kanya menjelaskan bahwa secara kesehatan, mengajarkan anak berpuasa adalah hal yang diperbolehkan. Namun, orangtua perlu memperhatikan beberapa hal.

Jangan Dipaksakan: Tidak bijaksana untuk memaksa anak menahan lapar seperti orang dewasa. Berpuasa tidak hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang mengajarkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, empati, dan simpati terhadap sesama.

Baca Juga: Makna Lailatul Qadar Yang Dipercaya Sebagai Malam Kemuliaan

Perhatikan Kondisi Anak: Ketika anak ingin mencoba berpuasa, pastikan kondisi gizinya baik terlebih dahulu. Dr. Kanya menyarankan untuk memperhatikan jumlah makanan dan minuman sebelum berpuasa serta nafsu makan anak.

Optimalisasi Pertumbuhan: Jika anak mengalami gangguan nutrisi atau sedang dalam masa pertumbuhan berat badan, sebaiknya mereka tidak perlu berpuasa terlebih dahulu. Penting untuk fokus pada optimalisasi pertumbuhan anak sebelum memperkenankan berpuasa.

Cukup Cairan Tubuh: Pastikan anak mendapatkan cairan tubuh yang cukup dengan minum 8-10 gelas sehari. Konsumsi air putih direkomendasikan untuk menjaga hidrasi tubuh.

Perhatikan Nutrisi: Selain memperhatikan makronutrien, seperti karbohidrat kompleks dan protein, penting juga untuk memperhatikan mikronutrien. Pemberian makanan padat dan suplementasi dapat dilakukan jika diperlukan.

Mengajarkan anak untuk berpuasa bukan hanya tentang menjalankan ibadah, tetapi juga tentang memastikan kesehatan dan keseimbangan mereka terjaga. Dengan memperhatikan tips-tips di atas, orangtua dapat membantu anak menjalani puasa dengan baik dan aman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI