Suara.com - Berpuasa bulan Ramadhan menjadi salah satu ibadah wajib bagi umat muslim. Bagi orang berpuasa, rupanya tak hanya menahan dan minum saja yang harus ditahan, namun juga hawa nafsu.
Lalu bagaimana dengan nafsu amarah? Apakah berkata kasar membatalkan puasa? berikut kata Mama Dedeh:
Menurut Mama Dedeh, hawa nafsu dan amarah harus ditahan, sedang atau tidak sedang bepuasa. Ada beberapa cara untuk menekan amarah menurut Mama Dedeh yakni dengan bertaawuz, berwuud, salat mutlaq, hingga bediam diri. Namun jika tak terkendali, Mama Dedeh menyebut mengeluarkan kata kasar dan marah-marah membatalkan puasa namun mengurangi pahalanya.
"Tidak batal cuman pahalanya berkurang," ukar Mama Dedeh dalam acara Rumah Mama Dedeh.
Baca Juga: Kurma Butter Lagi Viral di Malaysia, Begini Tips Membuatnya
"Puasa tameng perisai dinding sebelum dirusak dengan kata-kata kotor dengan teriak-terak karena marah dengan memaki orang, itu bukan batal pahalanya tapi mengurangi niai pahala, misalnya kalau tidak marah dapat nilai 80 gara-gara amarah dapat nilai 50, berkurang, rugi," imbuhnya.
Oleh karena itr, Mama Dedeh mengimbau untuk selalu melapangkan dada agar terhindar dari amarah yang menggelegar.
"Makanya kendalikan hawa nafsu, jangan suka marah maafkan orang lapangkan dada kalian karena kalau dada tidak lapang pasti emosi akan menggelegar," tuturnya.
"Jika terlanjur marah, maka beristigrfar dengan kemarahan kita astagfirullah harazim kalau kita marah dengan orang ya minta maaf dengan orang yang dimarah," tandasnya.
Baca Juga: Hotel NEO Malioboro by ASTON Tawarkan Paket Buka Puasa, Harganya Mulai Rp119 Ribu