Suara.com - Sepuluh hari terakhir saat bulan Ramadan menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim. Pasalnya, di hari tersebut dipercaya sebagai datangnya Malam Lailatul Qadar.
Malam Lailatul Qadar, salah satu malam yang sangat penting dan mulia. Bahkan menjadi malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Biasanya, Malam Lailatul Qadar ini jatuh pada malam ganjil di 10 hari terakhir Bulan Ramadan. Lantas bagaimana arti dan makna Lailatul Qadar itu sendiri?
Dalam Buku Muhammad Quraish Shihab ‘Membumikan Al-Quran, terdapat tiga arti pada kata Qadar, yaitu penetapan atau pengaturan.
Baca Juga: Tetap Produktif di Bulan Ramadan, Ini Tips Mengatasi Tantangan Bekerja Saat Puasa
Lailatul Qadar dipahamai sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Pendapat ini dikuatkan oleh penganutnya dengan firman Allah pada QS Ad-Dukhan ayat 3.
Al Quran yang turun pada malam Lailatul Qadar diartikan bahwa pada malam itu Allah SWT mengatur dan menetapkan khiththah dan strategi bagi Nabi-Nya, Muhammad SAW, guna mengajak manusia kepada agama yang benar.
Kedua, Qadar berarti kemuliaan, malam tersebut mulia lantaran terpilih sebagai malam turunnya Al-Quran.
Kata Qadar yang berarti mulia ditemukan dalam Ayat ke-91 Surat Al-An’am yang berbicara soal kaum musyrik: Ma qadaru Allaha haqqa qadrihi idz qalu ma anzala Allahu ‘ala basyarin min syay’i (mereka itu tidak memuliakan Allah sebagaimana kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia).
Ketiga, Qadar juga berarti sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya Malaikat yang turun ke bumi sehingga mereka berhimpitan.
Baca Juga: Keluarga Ayu Ting Ting dan Muhammad Fardana Kompak Sambut Ramadan, Dipuji Bak Keluarga Cemara
Di malam Lailatul Qadar inilah, umat muslim disarankan untuk melakukan ibadah dan memperbanyak amalan kebaikan, seperti sholat malam, tadarus AL Quran, berdzikir, bersedekah, dan berbuat baik pada sesama.
Kontributor : Kanita