Suara.com - Puasa di bulan ramadhan merupakan kewajiban muslim sesuai perintah Allah Swt dalam surat Al Baqarah 183. Akan tetapi, tentunya berhubungan intim di antara suami istri merupakan keinginan setiap pasangan dalam berumah tangga. Namun, bolehkah berhubungan intim di bulan ramadhan?
Perintah puasa tertera dalam Qs Al Baqarah ayat 183, bunyinya sebagai berikut:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (Q. S. Al Baqarah: 183)
Dari potongan ayat tersebut di atas, sudah jelas bahwa kita harus mendahulukan puasa ramadhan sebelum aktifitas lain. Kemudian dalam salah satu syarat sah puasa adalah kita dapat menahan hawa nafsu, termasuk keinginan untuk berhubungan intim. Hal ini mengandung pesan tersirat bahwasanya sebaiknya umat Islam tidak melakukan hubungan intim selama bulan ramadhan karena itu dapat mengganggu syarat sah melaksanakan puasa ramadhan.
Hukum berhubungan intim di bulan ramadhan
Hukum berhubungan intim di bulan ramadhan diperbolehkan. Rasulullah saw bersabda bahwa berhubungan intim merupakan sedekah.
Diriwayatkan oleh Abu Dzar, para sahabat nabi bertanya "Wahai rasulullah, bagaimana bisa mendaangi istri dengan syahwat bisa bernilai pahala?" Nabi berkata, "Bagaimana pendapatmu jika ada yang meletakkan syahwat tersebut pada yang haram, bukankah bernilai dosa? Maka sudah sepantasnya meletakkan syahwat tersebut pada yang halal mendatangkan pahala". (HR. Muslim no 166).
Dalil berhubungan intim di bulan ramadhan
Baca Juga: Apakah Nangis Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Para Ulama
Dalil berhubungan intim dijelaskan oleh Sayyid Quthb dalam Tafsir di Zhilalil Quran bahwasanya itu tersirat dalam Surat Al Baqarah ayat 187. Bunyi surat tersebut oleh para ulama menjadi dalil atau dasar kebolehan dan juga kehalalan melakukan hubungan intim saat ramadhan pada waktu antara Maghrib sampai subuh.