Suara.com - Menjelang datangnya bulan Ramadhan, banyak orang yang melakukan Targhib atau Tarhib. Apa arti Targhib Ramadhan?
Bulan Ramadhan memang menjadi puncak bulan yang sangat istimewa dan diantisipasi dengan penuh kegembiraan. Setiap orang muslim selalu berdoa, "Semoga dapat bertemu dengan bulan Ramadhan tahun ini dan di masa depan".
Suasana bulan Ramadhan sangat berbeda dengan bulan-bulan lain, memunculkan perasaan bahagia menyambut kedatangannya. Para muslim melakukan berbagai aktivitas menjelang Ramadhan, yang kemudian dikenal dengan istilah Targhib Ramadhan.
Bagi anda yang belum paham apa sebenarnya makna Targhib Ramadhan, mari simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: Masuk Ancol Gratis Selama Ramadan, Ini Cara Dapat Tiketnya
Arti Targhib Ramadhan
Targhib atau Tarhib memiliki arti "Penyambutan," berasal dari kata Rahiba-Yarhabu-Rahaban yang artinya melebarkan/meluaskan/melapangkan. Kata Targhib digunakan sebagai sambutan dalam berbagai konteks dalam bahasa Arab.
Targhib Ramadan, yang berarti "Penyambutan bulan Ramadan", mencerminkan antusiasme orang muslim menyambut bulan suci Ramadhan.
Meskipun istilah "Marhaban Ya Ramadan" memiliki makna yang sama, Targhib Ramadan lebih menitikberatkan pada kegiatan tradisional menjelang (H-) masuknya bulan Ramadan.
Contoh Kegiatan Targhib Ramadhan
Baca Juga: Aturan Jam Kerja, Cuti dan Libur PNS Selama Ramadan 2024
Di Indonesia, terdapat berbagai tradisi dengan tujuan yang serupa. Sebelum Ramadan, masyarakat biasanya melakukan ziarah kubur dalam satu minggu atau 3 hari sebelumnya.
Kegiatan ziarah kubur itu memiliki harapan doa kepada Allah agar orang yang diinginkan mendapatkan kelapangan di alam kuburnya. Ini juga sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum serta berbagi kebahagiaan untuk menyambut Ramadhan.
Di Jawa terdapat adat yang dikenal sebagai "Megengan atau Punggahan," dan di tempat lain pasti ada tradisi serupa dengan nama yang berbeda. Megengan adalah ritual berdoa bersama dan berbagi makanan pada malam menjelang puasa.
Tujuannya adalah menyambut bulan suci dengan sukacita dan menyisihkan sebagian rezeki untuk dibagikan kepada sesama sebagai ungkapan syukur agar mendapatkan berkah di bulan Ramadhan.
Selain itu, masyarakat dengan gembira menyusun agenda ibadah, dan mereka yang mampu secara finansial biasanya beramal dengan memberikan sebagian dari rezekinya kepada yang membutuhkan, seperti memberikan sembako kepada tetangga sebagai bentuk amal di bulan Ramadhan.
Selain dari tradisi masyarakat, kita perlu melakukan targhib Ramadan secara pribadi dengan mempersiapkan diri untuk menjalani aktivitas sehari-hari dan ibadah.
Persiapan melibatkan membersihkan hati dan pikiran, memperdalam ilmu fiqih puasa, merawat kesehatan fisik, persiapan finansial untuk amal, dan bagi orang tua atau kakak, memberikan pengajaran tentang puasa kepada anak-anak.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama