Ini Teks Doa Qunut dan Terjemahannya, Boleh Diganti Bacaan Lain?

Sabtu, 02 Maret 2024 | 12:11 WIB
Ini Teks Doa Qunut dan Terjemahannya, Boleh Diganti Bacaan Lain?
Ini Teks Doa Qunut dan Terjemahannya, Boleh Diganti Bacaan Lain? (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Doa Qunut dan terjemahannya merupakan doa dengan harapan kepada Allah SWT untuk mendatangkan kebaikan atau terhindar dari keburukan, permohonan rahmat dan hidayah kepada Allah SWT.

Doa Qunut biasanya dibacakan pada rakaat kedua setelah bacaan tahmid pada waktu i'tidal (berdiri pada posisi semula setelah rukuk) dan sebelum rukuk dengan mengangkat kedua tangan. Membaca qunut saat sholat Subuh adalah sunnah menurut mazhab Syafi'i dan Maliki. Untuk itu, sekarang ayo kita simak artikel dibawah ini.

Dalil Hukum Membaca Doa Qunut

Banyak orang-orang yang masih memperdebatkan hukum membaca doa qunut. Dalil atau dasar hukum membaca doa qunut dapat kita cari dalam hadis-hadis di bawah ini. Di antaranya adalah dalil oleh ulama mazhab Syafi'i tentang qunut adalah hadis sebagai berikut:

Baca Juga: Apakah Sholat Tarawih Membaca Doa Iftitah? Jangan Sampai Keliru, Ini Cara yang Benar

عَنْ مُحَمّد قَال: قُلْتُ لِأََنَس: هَلْ قَنَتَ رَسُولُ اللّهِ صلّى اللهُ عليْه وسلّمَ فِي صَلاةِ الصّبْحِ؟ قالَ: نعَمْ بعْدَ الركوعِ يسِيرًا. رواه مسلم

Artinya: Dari Muhammad bin Sirin, beliau bertanya kepada Anas bin Malik: Apakah Rasulullah membacakan qunut saat sholat subuh? Anas menjawab : Ya, setelah rukuk sedikit (ada perbedaan waktu sedikit (HR Muslim).

Menurut ulama Syafi'iyah, Rasulullah SAW terus menerus melakukan qunut Subuh berdasarkan riwayat berikut:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ مَا زَالَ رَسُولُ اللهِ يَقْنُتُ فِي الْفَجْرِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا (رواه أحمد والدارقطني)

Artinya: Diriwayatkan oleh Anas Ibn Malik, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW selalu membaca qunut ketika sholat Subuh sehingga beliau wafat. (Musnad Ahmad bin Hanbal, juz 3, hal. 162 [12679], Sunan al-Daraquthni, juz 2, hal. 39 [9]).

Baca Juga: Hukum Merokok Saat Puasa: Batal atau Tidak? Ini Penjelasannya!

Sanad hadis ini shahih/benar sehingga dapat digunakan sebagai pedoman. Imam An-Nawawi di dalam kitabnya al-Majmu menegaskan:

حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ رَوَاهُ جَمَاعَةٌ مِنَ الْحُفَّاظِ وَصَحَّحُوْهُ وَمِمَّنْ نَصَّ عَلَى صِحَّتِهِ اْلحَافِظُ أَبُوْ عَبْدِ اللهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيٍ الْبَلْخِي، وَالْحَاكِمُ أَبُوْ عَبْدِ اللهِ فِي مَوَاضِعَ مِنْ كُتُبِ الْبَيْهَقِي وَرَوَاهُ الدَّارَقُطْنِي مِنْ طُرُقٍ بِأَسَانِيْدَ صَحِيْحَةٍ (المجموع ج 3 ص 504)

Artinya: “ Hadits itu shahih. Dilaporkan oleh banyak ahli hadis dan kemudian dipastikan keasliannya. Diantara yang membenarkannya adalah al-Hafizh Abu Abdillah Muhammad bin Ali al-Balkhi dan al-Hakim Abu Abdillah di beberapa tempat dalam kitab al-Baihaqi. Al-Daraquthni juga meriwayatkannya dari berbagai saluran berita shahih”.

(Al-Majmu' Syarh al-Muhadzab, jilid 3, hal. 504).

Lebih lanjut, Imam an-Nawawi juga menyatakan bahwa berqunut merupakan pendapat mayoritas ulama Salaf dan generasi berikutnya:

مَذْهَبُنَا أَنَّهُ يُسْتَحَبُّ القَُنُوْتُ فِيْهَا سَوَاءٌ نَزَلَتْ نَازِلَةٌ أَمْ لَمْ تَنْزِلْ وَبِهَذَا قَالَ أَكْثَرُ السَّلَفِ وَمَنْ بعدَهمْ أَوْ كثِيرٌ مِنهمْ ومِمَن قال بهِ أبو بكْر الصديق وعمَر بن الخطّاب وعُثمانُ وعَليّ وابن عبّاس والبرّاء بن عازِب رضيَ الله عنهمْ

Artinya: Dalam Madzhab kita (mazhab Syafi'i), membaca qunut dalam shalat Subuh adalah sunnah baik ada musibah maupun tidak. Hal ini menjadi pendapat sebagian mayoritas ulama salaf dan generasi selanjutnya. Diantaranya adalah Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman, Ali, Ibnu Abbas dan Barra bin Azib. (al-Majmu' Syarh al-Muhadzab, juz 1:504)

Ternyata benar, bahwa tidak hanya mazhab Syafii, mazhab Maliki juga menghukumi qunut ini sebagai mustahab (disarankan). Sedangkan ulama Hanafiyah dan Hambali tidak menyunahkan pembacaan qunut pada shalat subuh berdasarkan dalil hadits riwayat Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah (Fatawa al-Azhar V/9).

Oleh karena itu, mazhab ulama yang menghukumi itu sebagai Sunnah atau tidak, mendasarkan dalilnya pada sejumlah hadis tertentu. Tentu saja para ulama mazhab Syafi'i seperti Imam an-Nawawi telah menanggapi dalil-dalil yang menentang/tidak menyunahkan doa qunut.

Bacaan Doa Qunut 

Doa qunut dapat dilakukan setelah I'tidal pada rakaat terakhir dalam sholat tertentu, seperti sholat Subuh, Witir, dan yang lainnya. Lafadz doa qunut adalah sebagai berikut:

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Bacaan Arab Latin: "Allahummahdini fi man hadaits, wa 'afinii fiman 'afait, wa tawallanii fi man tawallait, wa baarik liu fi maa a'thoit, wa qinii syarrama qadhait, fa innaka taqdhii wala yuqdha 'alaik, wa innahu la yazillu manwwa lait, wa la ya'izzu man 'adait, tabaarakta rabbanaa wa ta'alait, fa lakal hamdu a'la maa qadhait, wa astagfiruka wa atuubu ilaik, wa shallallahu 'ala sayyidina muhammadinnabiyyil ummiyyii wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallam."

Artinya: “Ya Allah, tunjukkan kepadaku orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Tolong beri saya kesehatan seperti orang-orang yang Tuhan berikan kesehatan kepada saya. Lindungi aku seperti mereka yang kamu lindungi. Tolong beri aku keberkahan atas apa yang telah Engkau berikan. Tolong selamatkan aku dari bahaya kejahatan. yang telah Anda identifikasi. Andalah yang menghukum dan bukan yang dihukum. Jangan meremehkan diri Anda sendiri sebagai seorang pemimpin. Orang yang Anda benci tidak layak dihormati. Maha Suci Engkau, Tuhan kami dan Yang Maha Tinggi. Selamat kepada Anda semua atas apa yang telah Anda tentukan. Saya meminta pengampunan Anda dan saya bertobat. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keberkahan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat.

Bacaan Doa Pergantian Qunut

Doa Pergantian Qunut Sebagai doa dianggap panjang sehingga sebagian umat Islam merasa kesulitan untuk membacanya. Oleh karena itu, doa ini menjadi doa pengganti dari doa qunut yabg dibaca pada sholat subuh, yakni doa sapu jagat atau surah Al-Baqarah ayat 201, doa ini juga bertujuan untuk memohon kebaikan bagi dunia dan seterusnya di akhirat.

Berikut doa nya:

Rabbana aatinaa fiiddunya hasanah wafil aakhirati hasanatawwaqina adzaa bannar.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: "Ya Tuhan kami, berikanlah kebaikan kepada kami selama di dunia dan juga kebaikan di akhirat dan juga lindungilah kami dari azab neraka".

Itulah bacaan doa qunut dan terjemahannya lengkap dengan hukum dan doa pengganti yang dapat Anda baca.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI