Suara.com - Ibadah puasa ramadhan akan sah apabila dilaksanakan sesuai rukun puasa. Sebaliknya akan menjadi tidak sah atau batal apabila dilaksanakan tidak sesuai ketentuan syariat Islam. Salah satunya, ialah waktu niat puasa ramadhan harus tepat.
Selain menahan diri dari melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa, sebelum melaksanakan puasa waktu niat puasa ramadhan haruslah tepat. Puasa ramadhan merupakan puasa wajib jadi tidak dibenarkan jika niat puasa ramadhan diucapkan di siang hari.
Melafalkan niat puasa ramadhan merupakan salah satu syariat Islam yang sangat krusial untuk diucapkan. Jika melaksanakan puasa tanpa niat, pelaksaan puasa akan sia-sia. Imam Malik dan Al Laits bin Sa'ad menjelaskan bahwa waktu niat puasa ramadhan yang tepat ialah pada malam hari sebelum matahari terbit. Berdasarkan hal itu, sebaiknya dilaksanakan setelah shalat tarawih.
Membaca niat puasa ramadhan setelah shalat tarawih dan sebelum tidur dapat menjaga seseorang yang gampang lupa untuk membaca niat setiap harinya. Oleh karenanya, sebaiknya langsung membaca niat usai shalat tarawih.
Baca Juga: 5 Doa Menyambut Awal Ramadhan 2024 Sesuai Sunnah: Teks Arab Latin dan Artinya
Mendukung pernyataan Imam Malik di atas, Imam Syafii dan Ahmad bin Hambali menjelaskan waktu niat puasa ramadhan dapat dibaca di malam hari atau pagi harinya. Apabila akan membaca lafal niat puasa di pagi hari, itu harus dilaksanakan sebelum makan sahur atau sebelum matahari terbit.
Ketentuan yang dijelaskan oleh para ulama di atas berdasarkan atas firman Allah SWT dalam surat Al Ahzab, bunyinya:
وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيْمَآ اَخْطَأْتُمْ بِهٖ وَلٰكِنْ مَّا تَعَمَّدَتْ قُلُوْبُكُمْ ۗوَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Artinya: “Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu.” (QS. Al-Ahzab: 5)
Bacaan niat puasa ramadhan
Baca Juga: Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 2024 Kemenag Jakarta dan Sekitarnya Sebulan Full!
Adapun bacaan niat puasa ramamadhan, dikutip dari nu.or.id, ada tiga lafal niat puasa ramadhan. Berikut lafal niat puasa yang dimaksudkan.
1. Merujuk pada kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala,”.
2. Merujuk pada kitab Asnal Mathalib
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanata lillāhi ta‘ālā
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala,”
3. Merujuk pada kitab Hasyiyatul Jamal dan kitab Irsyadul Anam, bunyinya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāni hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
Demikian itu waktu niat ramadhan dan juga lafal niat puasa ramadhan. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Mutaya Saroh