Suara.com - Sholat taubat, tahajud, dan hajat merupakan shalat sunnah yang dapat dilakukan untuk suatu kebutuhan. Sebagaimana namanya, shalat taubat adalah shalat sunnah khusus untuk kita yang ingin melakukan taubat dengan tulus kepada Allah Swt. Untuk melakukan ketiganya, ada urutan sholat taubat, tahajud, dan hajat yang harus dipatuhi.
Jika shalat taubat adalah shalat khusus untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang kita lakukan dan berjanji tidak akan melakukan kesalahan yang sama, shalat tahajud adalah shalat untuk melebur berbagai kesalahan dan mencegah kita melakukan perbuatan berdosa. Sementara shalat hajat adalah shalat sunnah khusus yang dimaksudkan agar tujuan hidup kita atau keinginan kita tercapai.
Adapun urutan sholat taubat, tahajud, dan hajat yang benar, dapat disimak di bawah ini.
Sholat taubat
Baca Juga: Panduan Lengkap Niat dan Tata Cara Sholat Tarawih Berjamaah untuk Imam dan Makmum
Shalat taubat dapat dikerjakan segera setelah seseorang merasa berdosa. Shalat taubat dilaksanakan sebanyak dua rakaat atau empat rakaat. Tata caranya sebagai berikut.
1. Doa sholat taubat dapat diawali dengan membaca istighfar, berikut bunyinya,
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم الَّذِي لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullaahal'adziim, alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaiih
Artinya: "Saya mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat yang tiada Tuhan melainkan hanya Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri. Aku bertaubat kepada Nya."
Baca Juga: Niat dan Tata Cara Sholat Tarawih Sendiri di Bulan Ramadhan 2024
2. Membaca niat shalat taubat terlebih dahulu. Lafal niat shalat taubat adalah:
أصلى سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى .
"Ushalli sunnatat taubati rak'ataini lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Saya niat sholat taubat dua raka'at Lillahi Ta'aalaa."
3. Bacalah takbiratul ikhram
4. Membaca doa iftitah
5. Membaca surah pendek dalam AlQuran
6. Melaksanakan rukuk, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud
7. Bangun dari sujud dan melanjutkan rakaat kedua sampai tasyahud akhir.
8. Ucapkan salam dan memabca doa sholat taubat, bunyinya sebagai berikut:
اللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآاِلهَ اِلَّااَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَناَ عَبْدُكَ وَأَناَ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ من شَرِّمَاصَنَعْتَ. اَبُوْءُلَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَي وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ
Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana'abduka wa ana'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu a'uudzubika min syarri maa shana'tu. abuu ulaka bini'matika 'alayya wa abuu u bidzanbi fahghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
Artinya: "Wahai Tuhan, Engkau adalah Tuhanku, tiada yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Engkaulah yang menjadikan aku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku dalam ketentuan dan janji-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku dan aku mengakui dosaku, karena itulah ampunilah aku, sebab tidak ada yang dapat memberi ampunan melainkan Engkau wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang telah aku perbuat."
Pelaksanaan sholat taubat sangat disarankan kepada umat Islam yang merasa dirinya melakukan dosa dan ingin memohon ampunan kepada Allah Swt. Hal itu berdasarkan hadist yang berbunyi:
"Setiap orang yang berbuat dosa, lalu ia kemudian bergegas melakukan wudhu dan mengerjakan sholat, lalu memohon ampun kepada Allah, niscaya Allah beri ampunan kepadanya.." (HR Abu Dawud . An-Nasa'i, Ibnu Majah dan Al Baihaqi)
Shalat tahajud
Jika ingin melaksanakan shalat tahajud, kita harus tidur terlebih dahulu. Waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat tahajud adalah sepertiga malam. Berikut tata cara melaksanakan shalat tahajud.
1. Melafalkan niat shalat tahajud bunyinya,
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”
2. Melafalkan takbiratul Ikhram
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca surah pendek dalam AlQuran
5. Melaksanakan rukuk, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud
6. Bangun dari sujud dan melanjutkan rakaat kedua sampai tasyahud akhir.
7. Ucapkan salam dan memabca doa setelah melaksanakan shalat tahajud, bunyinya sebagai berikut:
اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ‘atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.
Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”
Keutamaan melaksanakan shalat tahajud tercantum dalam AlQuran, sebagaimana Allah Swt berfirman dalam surat Al-Isra Ayat 79 berbunyi sebagai berikut:
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
Wa minal-laili fa taḥajjad bihī nāfilatal laka 'asā ay yab'aṡaka rabbuka maqāmam maḥmụdā
Artinya: "Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra:79).
Nabi Muhammad saw menjelaskan bahwa shalat yang paling utama untuk dilaksanakan di bulan Ramadhan adalah shalat di tengah malam. Itu artinya merujuk kepada shalat tahajud. Hal itu diriwayatkan dalam hadist berikut ini.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَرْفَعُهُ. قَالَ: سُئِلَ أَيُّ الصَّلَاةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وأَيُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ؟ فَقَالَ: أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِيْ جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللهِ الْمُحَرَّمِ . (رواه مسلم)
Artinya, "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dan ia marfu'kan kepada Nabi Muhammad SAW, ia berkata: 'Nabi Muhammad ditanya salat apa yang paling utama setelah shalat Maktubah dan puasa apa yang paling utama setelah puasa bulan Ramadhan?' Lalu Nabi ﷺ menjawab: 'Shalat paling utama setelah shalat Maktubah adalah shalat di tengah malam dan puasa paling utama setelah puasa bulan Ramadhan adalah puasa bulan Allah, Muharam'," (HR Muslim).
Shalat hajat
Jika kamu sedang mengalami kesulitan untuk mencapai sesuatu, kamu bisa melaksanakan shalat hajat sebanyak dua rakaat. Dengan melaksanakan shalat hajat secara tulus, keinginanmu bisa jadi akan dikabulkan oleh Allah Swt.
فمن ضاق عليه الأمر ومسته حاجة في صلاح دينه ودنياه وتعسر عليه ذلك فليصل هذه الصلاة الآتية
Artinya, “Orang sedang mengalami kesempitan, berhajat untuk membuat mashlahat agama dan dunianya, dan merasakan kesulitan karenanya, hendaklah melakukan shalat sebgai berikut,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 103).
Berikut tata cara melaksanakan sholat hajat.
1. Melafalkan niat shalat hajat yang bunyinya sebagai berikut.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushallī sunnatal hājati rak'ataini adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku menyengaja shalat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT.”
2. Dilanjutkan dengan takbiratul ikhram
3. Membaca surah Al-fatihah dan surat pendek Al Quran
4. Melaksanakan rukuk, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud
5. Bangun dari sujud dan melanjutkan rakaat kedua sampai tasyahud akhir.
6. Ucapkan salam dan dilanjutkan membaca shalawt setelah selesai shalat hajat sebanyak dua rakaat. Dilanjutkan dengan membaca dzikir, dan ditutup dengan doa sholat hajat, bunyinya sebagai berikut:
سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهَ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Artinya, “Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Maha Suci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Maha Suci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimatMu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 103-104).
Apabila kamu hendak melaksanakan shalat taubat, tahajud, dan hajat dalam satu hari yang sama, perhatikan urutannya. Kamu bisa melaksanakan shalat taubat terlebih dahulu karena shalat taubat bisa dilaksanakan kapanpun. Tidak ada batasan waktu, berbeda dengan shalat tahajud. Misalnya melaksanakan shalat taubat setelah shalat isya, kemudian tidur. Silahkan bangun tidur di sepertiga malam dan melaksanakan shalat tahajud. Setelah shalat tahajud, lanjutkan dengan shalat hajat.
Demikian itu informasi urutan sholat taubat, tahajud, dan hajat yang benar lengkap bacaan niat, tata cara dan doa yang dibaca.
Kontributor : Mutaya Saroh