Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhani hadzihissanati lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta'ala."
Kewajiban berpuasa bagi umat Muslim ini tertuang dalam Alquran surah Al Baqarah ayat 183. Adapun bunyi ayatnya sebagai berikut:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ - ١٨٣
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"
Kewajiban berpuasa Ramadhan juga tertuang dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Bukhori berikut ini:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikian ulasan mengenai jadwal sidang isbat Ramadhan 2024 lengkap dengan jadwal puasa Ramadhan versi muhamamdiyah dan pemerintah serta metode yang digunakan untuk menentukan awal Ramadhan. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 30 Ucapan Marhaban Ya Ramadhan 2024: Penuh Berkah dan Kegembiraan
Kontributor : Ulil Azmi