Bacaan Doa Sebelum Mencoblos di Pemilu 2024, Agar Hati Mantap dan Tidak Salah Memilih Pemimpin

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 13 Februari 2024 | 20:49 WIB
Bacaan Doa Sebelum Mencoblos di Pemilu 2024, Agar Hati Mantap dan Tidak Salah Memilih Pemimpin
Ilustrasi berdoa (freepik) - Bacaan Doa Sebelum Mencoblos di Pemilu 2024
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Negara Indonesia (WNI) sebentar lagi akan melakukan pemungutan suara untuk memilih calon pemimpin negeri. Pencoblosan dilakukan secara serentak tepatnya pada Rabu, 14 Februari 2024 besok. Sebelum itu, alangkah baiknya jika kita mengetahui doa sebelum mencoblos di Pemilu 2024

Pemilihan umum 2024 dilakukan sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) sesuai keputusan KPU Nomor 21 Tahun 2022 terkait Hari dan Tanggal Pemungutan Suara Pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR, Anggota DPD, Anggota DPRD Provinsi, serta Anggota DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2024.  

Warga Indonesia, khususnya yang telah memiliki hak suara sebaiknya melaksanakan dengan mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing yang sebelumnya sudah ditetapkan oleh KPU. Nantinya, pemilih akan mendapat lima jenis surat suara untuk dicoblos.  

Adapun yang pertama, surat suara untuk pasangan Capres dan Cawapres dengan warna abu-abu. Kedua, surat suara untuk DPD berwarna merah. Ketiga, surat suara DPR RI dengan warna kuning. Keempat, surat suara DPRD provinsi berwarna biru. Dan yang kelima, surat suara DPRD kabupaten/kota dengan warna hijau. 

Baca Juga: Jelang Pencoblosan, Mahfud MD: Optimis Berjalan Baik dan Hasil Cukup Menyenangkan

Sebelum menentukan pilihan, peserta pemilu khususnya yang beragama Islam membaca doa terlebih dahulu. Doa yang dipanjatkan ini bertujuan untuk memantapkan pilihan dan agar yang dipilih mengemban tugasnya dengan amanah. 

Lantas bagaimana bacaan doa sebelun mencoblos di Pemilu 2024? Simak ulasan selengkapnya berikut ini. 

Doa Sebelum Mencoblos di Pemilu 2024 

Sebelum lima surat suara itu dicoblos, maka pemilih hendaknya membaca istighfar terlebih dahulu. Berikut bacaan istighfar yang bisa diamalkan: 

 اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه 

Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Hari H Pemilu, Ini Daftar Wilayahnya

Astaghfirullohal 'azhim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyum wa atubu ilaih. 

Artinya: "Aku meminta ampunan kepada Allah yang Maha Agung, tiada tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya." 

Sebaiknya, istighfar ini dilantunkan hingga 100 kali dan dihayati maknanya dengan sedalam mungkin. Kemudian dialanjutkan dengan membaca doa berikut: 

اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لَا يَخَافُكَ وَلَا يَرْحَمُناَ 

Allahumma lâ tusallith 'alainâ bidzunübinâ man lâ yakhâfuKa walâ yarhamunâ. 

Artinya: “Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah Engkau kuasakan (jadikan pemimpin) atas kami karena dosa-dosa kami orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak mempunyai belas kasihan kepada kami.’’ 

Selain itu, kita juga bisa membaca doa berikut: 

"Allahumma khirli wakhtarli" 

Artinya: Ya Allah jadikanlah yang saya pilih ini baik, yang saya yakini ini baik dan pilihkanlah, condongkan hati saya untuk memilih yang menurut engkau baik. 

Kriteria Pemimpin yang Baik Menurut Rasulullah SAW 

Tentang kepemimpinan, Islam sendiri peduli terhadap etika serta moral yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Bila mengikuti kepemimpinan dari sisi hadist, Nabi Muhammad SAW sendiri pernah menegaskan bahwa salah satu sahabatnya untuk tidak meminta sebuah jabatan, ucapan tersebut ada dalam hadis riwayat al-Bukhari: 

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ سَمُرَةَ لَا تَسْأَلْ الْإِمَارَةَ فَإِنَّكَ إِنْ أُعْطِيتَهَا عَنْ مَسْأَلَةٍ وُكِلْتَ إِلَيْهَا وَإِنْ أُعْطِيتَهَا عَنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ أُعِنْتَ عَلَيْهَا وَإِذَا حَلَفْتَ عَلَى يَمِينٍ فَرَأَيْتَ غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا فَكَفِّرْ عَنْ يَمِينِكَ وَأْتِ الَّذِي هُوَ خَيْرٌ 

Artinya: “Dari Abdurrahman bin Samurah, beliau mengatakan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadaku: “Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan dengan tanpa meminta, maka kamu akan ditolong, dan jika kamu diberinya karena meminta, maka kamu akan ditelantarkan, dan jika kamu bersumpah, lantas kamu lihat ada suatu yang lebih baik, maka bayarlah kafarat sumpahmu dan lakukanlah yang lebih baik.” (Hadis riwayat Imam al-Bukhari). 

Tentang makna hadist di atas, al-Wallawi dalam Dzahirah al-‘Uqba mengatakan: 

ومعنى الْحَدِيث: أن منْ طلب الإمارة، فأُعطيها تُركت إعانته عليها، منْ أجل حرصه. (وَإِنْ أُعْطِيتَهَا عَنْ غَيْرِ مَسْأَلةٍ أُعِنْتَ عَلَيْهَا) أي أعانك الله تعالى، وألهمك الحقّ، حَتَّى تسعد فِي الدنيا والآخرة. 

Artinya: “Makna hadits tersebut adalah siapa pun yang meminta kepemimpinan dan dikabulkan, maka Allah akan menghilangkan pertolongan karena kerakusannya. Adapun lafaz hadis [Dan jika kamu diberikan kepemimpinan tanpa diminta, maka kamu akan mendapatkan pertolongan], maksudnya adalah Allah SWT akan menolongmu dan mengilhamimu dengan kebenaran, sehingga kamu dapat bahagia di dunia dan akhirat.” (Muhammad ibn ‘Ali al-Wallawi, Dazhirah al-‘Uqba fi syarh Sunan al-Nasa’i al-Mujtaba, Dar al-Mi’raj al-Dauliyah, juz 39, halaman 235) Dari hadis di atas beserta penjelasannya, ada kriteria yang dapat kita tetapkan untuk melihat pemimpin-pemimpin di sekitar kita yang sedang mencalonkan diri. Sifat tamak dan rakus merupakan sifat buruk yang seharusnya tidak ada di dalam jiwa seorang pemimpin. Kerakusan dan ketamakan akan melahirkan kecurangan ketika menjalankan kepemimpinan, sedangkan pemimpin yang curang disinggung oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak Allah masukkan ke dalam surga. 

Nah demikianlah bacaan doa sebelum mencoblos di Pemilu 2024. Semoga bermanfaat!

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI