Suara.com - Salah satu amalan yang kerap dilakukan oleh umat Islam di bulan Rajab yaitu puasa Rajab, di mana puasa ini hendaknya dikerjakan bertepatan dengan hari-hari utama, misalnya pada ayyamul bidh (tanggal 13, 14, dan 15), hari Senin, Kamis, dan Jumat di bulan Rajab.
Selain itu, umat Islam juga bisa berpuasa saat memperingati satu peristiwa penting dalam bulan Rajab yaitu Isra Miraj. Peristiwa Isra Miraj adalah perjalanan agung Nabi Muhammad menuju langit ke-7 untuk menerima perintah shalat dari Allah SWT, di mana kisah tersebut terjadi pada suatu malam pada tanggal 27 Rajab.
Memangnya, seperti apa keutamaan puasa 27 Rajab dan bagaimana bacaan niat puasa 27 Rajab?
Keutamaan dan Hukum Puasa Rajab
Baca Juga: Apa itu Rajaban? Inilah Tradisi Perayaan Isra Miraj Khas Cirebon
Perlu dipahami, sebagai seorang muslim sangat penting untuk memahami keutamaan berpuasa di Bulan Rajab. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya "Puasa satu hari di bulan Rajab sama pahalanya dengan berpuasa satu bulan penuh". Keutamaan ini menunjukkan betapa pentingnya memanfaatkan setiap kesempatan yang Allah SWT berikan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Pada tanggal 27 Rajab, umat Islam tentunya bisa menyambut Isra Miraj dengan penuh suka cita. Berbagai ibadah dilakukan seperti dzikir, doa, shalat sunnah, hingga puasa 27 Rajab.
Hukum puasa pada bulan Rajab khususnya puasa 27 Rajab memang kerap menjadi perdebatan apakah merupakan sunnah atau bid’ah. Sebagaimana dilansir dari laman NU Online, pertanyaan semacam ini juga pernah diutarakan oleh Utsman Ibn Hakim al-Anshari terhadap Sa’id Ibn Jubair, di mana dialog antara keduanya dicatat oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya.
“Saya bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa Rajab, dan beliau menjawab berdasarkan kisah dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah SAW senantiasa berpuasa sampai kami berkata nampaknya beliau akan berpuasa seluruh bulan. Namun suatu ketika beliau tidak berpuasa sampai kami berkata, nampaknya beliau tidak akan puasa sebulan penuh”, (HR: Muslim)
Hadist ini menunjukan bahwa Rasulullah SAW pernah mengerjakan puasa di bulan Rajab walaupun tidak sebulan penuh. Ini sekaligus membuktikkan bahwa puasa Rajab bukanlah termasuk perkara bid’ah atau tercela.
Baca Juga: 33 Link Twibbon Isra Miraj 2024 Terbaru dengan Desain Islami
Kemudian, Imam al-Nawawi dalam Syarah Muslim menjelaskan lebih rinci mengenai hadist ini:
“Maksud Sa’id Ibn Jubair beristidlal dengan hadis ini adalah pada dasarnya Rasulullah SAW tidak melarang puasa Rajab dan tidak pula mensunnahkannya, akan tetapi hukum puasa Rajab sama dengan puasa di bulan lain. Tidak ada dalil spesifik yang melarang puasa Rajab dan mensunnahkannya, tapi pada hakikatnya hukum puasa adalah sunnah. Dalam Sunan Abu Dawud dijelaskan bahwa Rasulullah SAW mensunnahkan puasa di bulan haram (asyhur hurum), dan bulan Rajab salah satu dari bulan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka bisa disimpulkan bahwa puasa 27 Rajab termasuk dalam puasa sunnah, dan pada dasarnya puasa sunnah memang dianjurkan dilaksanakan untuk memperoleh kemuliaan Allah SWT. Puasa sunnah bisa dilakukan kapan saja kecuali hari-hari tertentu yang dilarang.
Bacaan Niat Puasa 27 Rajab
Merujuk pada kalender masehi, tanggal 27 Rajab 1445 Hijriah jatuh pada hari Kamis, 8 Februari 2024. Oleh karenanya, Anda bisa membaca niat puasa 27 Rajab atau puasa Isra Miraj pada Rabu, 7 Februari 2024 malam. Berikut ini adalah bacaan niat puasa 27 Rajab beserta artinya:
“Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an ada'i syahri rajaba lillahi ta'ala”.
Artinya: "Saya berniat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta'ala”.
Karena puasa Rajab hukumnya adalah sunnah, maka seseorang yang lupa berniat di malam hari boleh berniat di siang harinya. Bacaan niat di atas dibaca sampai sebelum waktu dhuhur selagi belum melakukan aktivitas yang membatalkan puasa.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama