Suara.com - Ada berbagai cara yang bisa dilakukan umat Muslim dalam memeringati Isra Mi'raj, bagi warga Cirebon, salah satu tradisi yang biasa dilakukan adalah Rajaban.
Isra Mi’raj sendiri merupakan perjalanan spiritual oleh Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu naik ke langit ke tujuh sampai akhirnya mendapatkan perintah sholat.
Peringatan Isra Mi’raj akan dilakukan setiap tanggal 27 Rajab. Itu artinya, di tahun 2023 ini, Isra Miraj akan diperingati pada hari Kamis, 8 Februari 2024.
Apa itu Rajaban?
Baca Juga: Bacaan Doa Jumat Terakhir Bulan Rajab 2024 dan Cara Mengamalkannya
Rajaban adalah tradisi peringatan Isra Mi’raj yang dilakukan oleh masyarakat Cirebon, Jawa Barat. Tradisi ini memiliki acara utama berziarah ke Plangon, ini merupakan tempat pemakaman dua tokoh ulama, yaitu Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan. Biasanya, masyarakat Cirebon akan berjalan bersama-sama untuk sampai ke Plangon.
Selain perjalanan spiritual ke Plangon, Rajaban di Cirebon juga digelar di Keraton Kasepuhan Cirebon. Di sini biasanya akan diadakan pengajian pada malam Isra Mi’raj. Selain doa bersama, nantinya juga akan dibagikan nasi bogana untuk warga di sekitar keraton, warga di dalam keraton, kaum masjid, dan abdi dalem.
Tradisi Isra Miraj selain Rajaban
Setiap daerah di Indonesia memang memiliki caranya sendiri dalam memeringati Isra Mi’raj, berikut adalah cara lain masyarakat di Indonesia merayakannya.
1. Nganggung
Baca Juga: Contoh Proposal Kegiatan Isra Miraj 2024 untuk Menggalang Dana
Bagi masyarakat di Kelurahan Kampung Bukit, Toboali, Bangka Belitung, cara yang mereka pilih untuk merayakan Isra Mi’raj adalah dengan mengadakan Nganggung.
Nganggung adalah tradisi yang mengajak masyarakat membawa makanan masing-masing dari rumah menggunakan rantang atau dulang. Makanan yang dibawa pun cukup bervariasi. Mulai dari lauk-pauk, buah-buahan, hingga kue.
2. Ambegan
Tak kalah meriah dengan Rajaban, masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur mengenal perayaan Ambegan untuk mengisi Isra Mi’raj.
Dalam bahasa Indonesia, Ambeg berarti wadah dengan ukuran tanggung.Dalam ambeg tersebut akan diisi lauk pauk, seperti ayam, serundeng, telur, kentang, dan lain sebagainya. Ambeg kemudian akan dibawa ke mushola usai salat maghrib.
3. Khatam Kitab Arjo
Bentuk perayaan Isra Mi’raj berikutnya adalah Khatam Kitab Arjo yang dilakukan oleh masyarakat Wonoboyo, Temanggung, Jawa Tengah.
Khatam Kitab Arjo dilakukan dengan membaca Kitab Arjo dari awal sampai akhir dengan diawali tahlil. Kita Arjo sendiri merupakan kitab berbahasa Jawa bertuliskan Arab Pegon karya KH Ahmad Rifai al-Jawl tentang kisah perjalanan Isra Miraj Rasulullah.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri