Muhammad Karim, Aktivis Medan yang Aktif Dakwah via Media Sosial

Rully Fauzi Suara.Com
Selasa, 13 Agustus 2024 | 09:40 WIB
Muhammad Karim, Aktivis Medan yang Aktif Dakwah via Media Sosial
Aktivis asal Medan, Muhammad Karim. [dok.pribadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan media sosial, dunia dakwah kini menghadapi tantangan dan peluang yang belum pernah ada sebelumnya.

Transformasi digital telah membuka jalan bagi berbagai individu untuk menyebarluaskan pesan mereka secara lebih luas dan berdampak, memberikan kesempatan bagi aktivis dan influencer untuk mempengaruhi masyarakat, berbagi pengetahuan, dan memperkuat komunitas mereka di seluruh dunia.

Di tengah dinamika ini, Muhammad Karim, seorang aktivis keagamaan asal Medan, berhasil menarik perhatian berkat dedikasi dan inovasinya dalam memanfaatkan platform digital untuk kegiatan keagamaan.

Perjalanannya menjadi influencer di media sosial tidak hanya mencerminkan pencapaian pribadi tetapi juga menunjukkan bagaimana aktivitas keagamaan dapat dimodernisasi untuk menjangkau generasi milenial.

Baca Juga: Influencer dan Nakes Dilarang Promosikan Susu Formula, Aturan Baru Berlaku!

Muhammad Karim lahir di Tumpatan Nibung, Medan pada 9 Juli 1998. Sejak awal, ia menunjukkan semangat belajar yang tinggi, yang membawanya ke Pesantren Mawaridussalam dan Hidayatul Akmal (Staira).

Pendidikan ini membentuk dasar pengetahuan agama yang kuat, yang kemudian membantunya dalam kariernya sebagai guru setelah lulus pada tahun 2018. Meski awalnya berfokus pada pendidikan, Karim segera merambah dunia aktivis keagamaan pada tahun 2022.

Langkah pertama Karim menuju dunia digital dimulai dari kesadaran akan kekuatan media sosial untuk menyebarluaskan pesan keagamaan.

Melihat potensi yang ada, ia memutuskan untuk memanfaatkan platform-platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Kariernya sebagai influencer dimulai dengan memposting ceramah singkat dan materi keagamaan yang mendidik dan memotivasi.

Akun Instagram-nya, @mkarimofficial, menjadi titik awal dari kesuksesannya di media sosial. Dengan lebih dari 970 ribu pengikut, Muhammad Karim menunjukkan bagaimana aktivitas keagamaan dapat dimodernisasi dan diterima oleh generasi muda.

Baca Juga: Abah Didi Tiktok, Influencer yang Menginspirasi dengan Konten Relatable

Melalui konten-kontennya, Karim tidak hanya menyampaikan ilmu agama tetapi juga memotivasi dan menginspirasi banyak orang untuk lebih memahami ajaran Islam.

Keberhasilannya dalam memanfaatkan media sosial untuk dakwah berlandaskan pada dedikasinya dalam kegiatan keagamaan. Ia terlibat dalam berbagai seminar, pengajian rutin, dan kegiatan dakwah lainnya yang sering mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan, termasuk tokoh-tokoh terkenal dan masyarakat umum. 

Namun, perjalanan Muhammad Karim tidak selalu mulus. Seperti banyak aktivis lainnya, ia menghadapi berbagai tantangan dan ujian sepanjang perjalanannya.

Meskipun seringkali dihadapkan pada tawaran pekerjaan dari luar kota dan luar negeri dengan biaya akomodasi yang ditanggung, Karim tetap memilih untuk terlibat dalam kegiatan yang memberikan amal jariyah dan mencari keberkahan.

Dedikasi Karim juga terlihat dalam upayanya untuk menyebarkan ilmu melalui media sosial. Ia rutin membagikan ceramah singkat dan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar hukum fiqh dan ilmu agama lainnya, membantu banyak orang untuk lebih memahami ajaran Islam dan memperkuat iman mereka.

Keberhasilan Muhammad Karim sebagai influencer adalah hasil dari kerja keras dan semangatnya yang tak pernah pudar.

Dalam suatu acara tabligh akbar, Muhammad Karim bahkan pernah mendapat penghargaan sebagai Aktivis Terbaik dan Teraktif di Medan pada 04 Juni 2023 yang diberikan oleh tokoh ulama seperti Zaidul Akbar, Rahmat Baequni, dan qori sekaligus seniman musik dari Palestina, Baraa Masoud.

Ia sangat berterima kasih atas semua dukungan dan penghargaan yang diterimanya. Karim berharap dapat terus memotivasi rekan-rekannya di bidang aktivisme keagamaan, terutama di kota Medan dan sekitarnya.

“Semoga kegiatan ini berjalan lebih baik, maju, dan tetap istiqomah,” ujar Muhammad Karim.

Ia mengajak semua pihak untuk terus berusaha mencari amal jariyah dan berkontribusi positif dalam masyarakat, karena inilah yang akan membawa manfaat di akhirat kelak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI