Suara.com - Selama 25 tahun ke depan, Indonesia diperkirakan akan mengalami perubahan demografi yang signifikan, dengan kenaikan dua kali lipat di kalangan populasi di atas 65 tahun.
Dengan demikian, diperkirakan penduduk berusia 65-79 tahun akan mencapai 31,6 juta orang, dan penduduk di atas 80 tahun akan mencapai 5,5 juta orang.
Penelitian ERIA dan BAPPENAS (2020) memperkirakan skala ekonomi perak Indonesia akan bernilai USD7,5 miliar pada tahun 2025, dan akan berkembang menjadi yang terbesar kedua di dunia pada tahun 2030, setelah Tiongkok.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), DR Dr Moh Adib Khumaidi, SpOT mengatakan, saat ini terjadi pergeseran masyarakat Indonesia menuju masyarakat yang menua (aging society).
Baca Juga: Tangis Haru Warnai Kepulangan Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas Usai Safari Wukuf
“Indonesia sedang mengalami transformasi demografi yang signifikan dan kenyataannya adalah bahwa warga lanjut usia kita menghadapi banyak tantangan dalam mengakses layanan kesehatan yang berkualitas," kata Adib saat diskusi di fasilitas Living Well Seniors Communities di Citra Garden City, Jakarta Barat, Rabu (7/8/2024).
Tantangan yang dihadapi mulai menderita keterbatasan fungsional dan kognitif sehingga sulit bagi mereka untuk merawat diri sendiri.
"Pertanyaannya adalah, bagaimana kita dapat memenuhi kebutuhan perawatan orang lanjut usia dengan cara yang berkelanjutan, adil, dan dapat diterima secara budaya?," katanya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa keluarga berkomitmen untuk memberikan perawatan, tetapi beberapa orang lanjut usia tidak menerima perawatan yang mereka butuhkan dan penggunaan layanan kesehatan di kalangan lansia masih sangat rendah.
Untuk mengatasi masalah ini, kata dia perlu fokus pada spesialisasi medis yang lebih baik dan perlu berinvestasi pada lebih banyak pelatihan untuk profesional layanan kesehatan, khususnya dalam perawatan geriatri.
Baca Juga: Jangan Paksakan Diri! Jemaah Lansia dan Risti Diimbau Badal Lontar Jumrah
Untuk memenuhi kebutuhan unik populasi lansia kita dan memastikan bahwa sistem layanan kesehatan kita dilengkapi untuk menangani penyakit dan kondisi yang berkaitan dengan usia, seperti demensia, diabetes, hipertensi, dan masih banyak lagi," katanya.
Adib menambahkan, pergeseran masyarakat Indonesia menuju masyarakat yang menua adalah kenyataan yang harus kita hadapi namun, ini bukan sekadar tantangan melainkan merupakan peluang.
"Dengan berinvestasi dalam spesialisasi medis yang lebih baik dan mengadaptasi masyarakat kita untuk mendukung penuaan yang sehat, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi warga negara kita. Masa depan di mana lansia dapat hidup dengan berkualitas," katanya.
Berkaitan kenaikan dengan kebutuhan perawatan lansia yang naik tajam membutuhkan ketersediaan perawat yang mumpuni.
Ini pula yang mendorong munculnya kemitraan bisnis baru antara Indonesia dan Australia yakni menyediakan akses pelatihan perawatan lansia yang memenuhi kualifikasi dan akreditasi sesuai standar Australia, dengan pengalaman kerja praktis di fasilitas premium layanan lansia di Indonesia.
Program Kerjasama Ekonomi bilateral Indonesia-Australia Katalis, kemitraan dengan penyedia layanan lansia asal Australia, Living Well Senior Communities ini diumumkan saat kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Yang Mulia Penny Williams PSM, ke fasilitas Living Well Seniors Communities di Citra Garden City, Jakarta Barat .
“Proyek inovatif semacam ini menunjukkan besarnya peluang kemitraan Australia dan Indonesia, yaitu dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing yang unik dan saling melengkapi," kata Paul Bartlett, Director, Katalis.
Dalam hal ini banyaknya perawat di Indonesia yang bersedia dan sudah terlatih, dengan sistem pelatihan kelas dunia dari Australia.
Penuaan populasi Indonesia menciptakan lonjakan permintaan terhadap layanan perawatan lansia, namun peluang pelatihan masih terbatas.
Dengan dukungan Katalis, Living Well Senior Communities akan bekerja sama dengan penyedia pelatihan asal Australia untuk menyediakan pelatihan perawatan lansia berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia. Program ini juga akan mencakup 120 jam pengalaman kerja praktik di fasilitas Living Well Senior Communities di Jakarta.
Lulusan program akan menerima Sertifikat III (Individual Support for Ageing) yang diakui Australia.
Managing Direktur Grup Ciputra, Budiarsa Sastrawinata menyatakan, saat Indonesia bertransisi menuju masyarakat yang lanjut usia, sangatlah penting untuk kita memenuhi kebutuhan penduduk lansia dan mengeksplorasi solusi yang berkelanjutan.
"Kami berupaya memenuhi kebutuhan penduduk lansia lewat Citra Premier di Citra Garden City, Jakarta Barat yang dibuka sejak 2019 itu memiliki sekitar 35 anggota hasil kerja sama dengan Living Well Seniors Communities dari Australia itu menyajikan beragam aktivitas bagi para anggotanya," katanya.