Suara.com - PT Hero Supermarket Tbk sukses membukukan laba sebesar Rp 162 miliar, hal ini didorong oleh keuntungan dari pengalihan bisnis Hero Supermarket serta properti non-inti.
Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 2.252 miliar pada semester pertama, meningkat 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perseroan membukukan laba dari operasi yang dilanjutkan sebesar Rp 8 miliar untuk periode tersebut, peningkatan signifikan dibandingkan kerugian Rp 144 miliar yang dibukukan pada periode yang sama sebelumnya.
Perseroan juga melaporkan peningkatan kinerja keuangan pada semester pertama tahun 2024. Guardian Health and Beauty terus membukukan pertumbuhan penjualan dan laba yang solid. Kinerja IKEA terpengaruh oleh penurunan permintaan furnitur rumah tangga, walaupun demikian jumlah kerugian berhasil dikurangi sebagai hasil dari langkah-langkah pengendalian biaya.
Guardian Health and Beauty terus menunjukkan hasil positif pada semester pertama yang didukung oleh peningkatan kunjungan di mal premium dan lokasi wisata. Penjualan like-for-like meningkat dua digit dan laba tumbuh secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Guardian terus memperkuat proposisi nilainya dengan mengoptimalkan rangkaian produk dan memperluas kehadiran omnichannel untuk meningkatkan aksesibilitas pelanggan
Baca Juga: Para Direktur Keuangan Soroti Kelemahan-Kelebihan AI dalam Dongkrak Bisnis
“Penurunan permintaan furnitur rumah tangga masih mempengaruhi bisnis IKEA. Menanggapi kondisi pasar yang menantang ini, IKEA terus menerapkan langkah-langkah untuk mengelola kinerja keuangan, termasuk optimalisasi ruang, inisiatif pengendalian biaya, dan manajemen inventaris, yang telah mendukung peningkatan profitabilitas,” ucap Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk, Hadrianus Wahyu Trikusumo.
Pada akhir Juni 2024, Perseroan telah menyelesaikan pengalihan segmen bisnis Hero Supermarket kepada afiliasinya, PT Hero Retail Nusantara. Pasca penyelesaian, operasi Perseroan akan sepenuhnya berfokus pada bisnis Guardian dan IKEA di Indonesia. Keuntungan penjualan sebesar Rp 28 miliar dibukukan pada semester pertama tahun 2024 sebagai hasil dari transaksi ini.
“Selama semester pertama tahun ini, Perseroan juga menyelesaikan penjualan tiga properti non-inti, yang semakin memperkuat posisi keuangan Perusahaan,” ungkap Hadrianus.
Ia menuturkan, untuk prospek, perseroan mengantisipasi momentum positif yang berkelanjutan untuk segmen bisnis Kesehatan dan Kecantikan meski terdapat ketidakpastian mengenai pemulihan bisnis furnitur rumah tangga.
“Meskipun menghadapi tantangan ini, Perseroan berada dalam posisi yang baik untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka menengah hingga jangka panjang,” terangnya.
Baca Juga: Impack Pratama Industri Kempit Laba Bersih Rp267 Miliar di Semester I 2024