Suara.com - Digitalisasi kesehatan di Indonesia telah menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan. Implementasi teknologi digital, termasuk AI dan Data Science, menawarkan solusi inovatif untuk berbagai tantangan yang dihadapi sektor kesehatan.
Data Enthusiast Day 2024, yang diselenggarakan oleh Data Academy dan LST UI, menjadi ajang penting untuk mendiskusikan kemajuan dan tantangan dalam digitalisasi kesehatan di Indonesia.
Acara ini menghadirkan berbagai narasumber ahli untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dalam mengimplementasikan teknologi digital di sektor kesehatan. Staff Ahli Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Bidang Teknologi Kesehatan, Setiaji memaparkan kebijakan dan inisiatif pemerintah dalam mendukung digitalisasi kesehatan.
Menurutnya, saat ini sudah dikembangkan digitalisasi di layanan kesehatan. Namun sayangnya masih belum terintegrasi secara full.
Baca Juga: Berikut Tips Melestarikan Kearifan Lokal dengan Konten Digital
“Teman-teman mungkin pernah daftar online, tapi begitu sampai di rumah sakit harus daftar lagi, sehingga yang tadinya antrean satu, jadinya antrean yang kesekian,” jelas Setiaji.
Oleh karena itu, untuk mengatasi tantangan tersebut, banyak hal yang perlu dilakukan. Bukan hanya meningkatkan infrastruktur IT yang berbasis CPU atau data analisis yang lebih bagus, tetapi penting juga untuk menyiapkan pondasi yang kuat terkait regulasi.
Dr. Risman Adnan dari Kalbe Digital Lab menjelaskan bagaimana teknologi digital digunakan dalam riset dan pengembangan obat-obatan, serta dampaknya terhadap efisiensi dan efektivitas proses tersebut.
Dr. Dyah Kartika Rini dari Kadin Indonesia membahas peran penting data dalam meningkatkan layanan kesehatan di berbagai institusi. Sementara itu, Dr. dr. Raden Rara Diah Handayani dari RS Universitas Indonesia memberikan wawasan mengenai aplikasi AI dalam diagnosis dan perawatan penyakit pernapasan, serta bagaimana teknologi ini dapat meningkatkan akurasi dan kecepatan diagnosis.
Data Enthusiast Day 2024 juga menyelenggarakan workshop yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk belajar langsung dari para ahli. CEO dari Ibunda, Arif Fajar Saputra membahas pendekatan data-driven untuk meningkatkan layanan kesehatan mental, sedangkan M. Rizal K dan Josh Frederich dari GovTechHealth menguraikan strategi implementasi AI untuk kesehatan masyarakat di Indonesia.
Baca Juga: Legislator Tantang E-Commerce Bersaing Sehat Buat Majukan UMKM
Dr. R.N. Inderanata menunjukkan bagaimana teknologi IoT dapat diterapkan dalam bidang kesehatan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan. Bagus Rezandi Mohammad menjelaskan dashboard berbasis data yang dapat membantu manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dan efektif.
Data Academy dan LST UI berharap dapat mendorong kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi dalam mengatasi tantangan digitalisasi kesehatan di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta solusi inovatif yang tidak hanya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, tetapi juga menjamin keamanan dan privasi data pasien.