Biodiversity Fun Class: Upaya Melindungi Keanekaragaman Hayati untuk Generasi Mendatang

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 28 Juni 2024 | 18:29 WIB
Biodiversity Fun Class: Upaya Melindungi Keanekaragaman Hayati untuk Generasi Mendatang
Biodiversity Fun Class (Dok. MSIG Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keanekaragaman hayati di planet Bumi merupakan komponen fundamental dalam menjaga keseimbangan alam dan kelangsungan hidup manusia. Namun, perubahan iklim menghadirkan tantangan serius bagi keanekaragaman hayati.

Menurut laporan terakhir dari WWF pada 2022, populasi satwa liar telah menurun rata-rata 69% sejak tahun 1970, dengan penurunan yang signifikan terutama pada populasi spesies air tawar yang menurun sebesar 83%. Ancaman terbesar terhadap keanekaragaman hayati ini termasuk hilangnya habitat, eksploitasi berlebihan, dan perubahan iklim.

Lebih jauh, menurut artikel terbaru yang dipublikasikan pada 1 Februari 2024 dari ASEAN Centre for Biodiversity (ACB), populasi satwa liar di Asia Tenggara mengalami penurunan yang signifikan, dengan berbagai ancaman terhadap keanekaragaman hayati di wilayah ini. Selain itu, hutan di wilayah ini terus menurun dengan laju sekitar 8.000 km2 per tahun akibat konversi lahan untuk pertanian dan pemukiman.

Sebagai perusahaan yang peduli dengan keberlanjutan, MSIG Indonesia dan MSIG Life berkomitmen untuk berpartisipasi dalam upaya menahan laju perubahan iklim dengan melestarikan dan melindungi keanekaragaman hayati. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk masa depan bumi, tetapi juga untuk generasi mendatang.

Baca Juga: Mengenal Apa itu Keanekaragaman Hayati serta Jenis Tingkatannya

Sejumlah rangkaian kegiatan dalam rangka kampanye keberlanjutan tahunan bertema "Keanekaragaman Hayati dalam Menghadapi Perubahan Iklim" pun dilakukan. Kegiatan berupa Kelas Kreatif Keanekaragaman Hayati atau Biodiversity Fun Class (BDFC) ini dilakukan di sekolah dasar negeri di Jakarta dan Bogor, dengan peserta yang terdiri dari murid-murid kelas 5 SD.

Melalui rangkaian kegiatan seperti menonton video pengenalan isu perubahan iklim, kegiatan interaktif dan story-telling tentang jenis-jenis sampah dan pilah sampah, serta percobaan sains sederhana bertajuk "Dampak Efek Gas Rumah Kaca" dan "Dampak Gletser yang Mencair", anak-anak belajar mengenai dampak perubahan iklim dan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati.

Rangkaian kegiatan ini diharapkan memberikan pemahaman mendalam mengenai dampak kegiatan sehari-hari terhadap perubahan iklim dan bagaimana perubahan kecil yang mereka lakukan dapat memberi dampak besar di masa depan.

MSIG Indonesia menyadari bahwa banyak sekolah di daerah pedesaan mungkin tidak memiliki akses ke sumber daya dan kesempatan yang sama dengan sekolah di perkotaan. Dengan mengadakan kelas ini di sekolah-sekolah pedesaan, anak-anak yang sebelumnya tidak memiliki kesempatan untuk belajar tentang pelestarian keanekaragaman hayati dapat dijangkau, terlepas dari lokasi atau status ekonomi mereka.

Direktur MSIG Indonesia, Soichiro Tsuchida, menyebutkan bahwa melalui Biodiversity Fun Class, pihaknya tidak hanya mengedukasi anak-anak tentang pentingnya keanekaragaman hayati, tetapi juga menginspirasi mereka untuk menjadi pelindung bumi di masa depan.

Baca Juga: Jatuh Bangun Suaka Gajah Reteti di Kenya Akibat Kekeringan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI