Suara.com - Sekitar tahun 1960 an, umat Hindu suku Tamil asal Medan, Sumatera Utara mulai berdatangan ke pulau Jawa untuk merantau dan saat ini sudah berjumlah sekitar 2500 Kepala Keluarga dan menetap di Jabodetabek.
Tapi setelah melewati sekian puluh tahun mereka belum memiliki sebuah rumah ibadah secara mandiri, untuk beribadah seperti masyarakat beragama pada umumnya.
Mensikapi hal tersebut organisasi Gerakan Masyarakat Sanathanan Dharma Nusantara (GEMA SADHANA), berinisiatif bermohon kepada Pemprov Jakarta guna mendapatkan dukungan lahan dan IMB, yang mana akhirnya pada tgl 14 Februari 2020, dilakukan peletakan batu pertama oleh pimpinan tertinggi Gema Sadhana dan para pimpinan pemerintah Jakarta dan Pusat.
“Walau di terjang badai Covid-19, selama hampir 2,5 tahun, kami terus berjuang dengan semampunya. Dalam rangka taat syarat dari Pemprov Jakarta, kami membentuk sebuah Yayasan bernama Shri Sanathana Dharma Aalayam, yang di pimpin oleh para anak muda dan tokoh yang perduli akan kebersamaan,” ucap Pendiri Kuil, A.S. Kobalen.
Baca Juga: Ini Perbekalan yang Bakal Didapat Jemaah Indonesia Saat Puncak Ibadah Haji
Ia menuturkan atas dorongan semangat para pimpinan dan pengurus Yayasan yang setia, serta dukungan ratusan Dermawan dan Dermawati lintas agama dan suku, maka secara perlahan rumah ibadah ini tersebut selesaikan dengan baik.
Bangunan sendiri terdiri dari tiga bagian, Rumah Ibadah Bernama Shri Sanathana Dharma Aalayam, Ruang serbaguna Bernama Kumara Dharsan Mandabam dan Gedung Sekretariat Bernama Graha Bhuvanesvary, ketiga Gedung ini bernuansa Bali, Jawa, Betawi dan India.
“Setelah berjalan maksimal 2,5 tahun, akhirnya hari ini sabtu tanggal 8 Juni 2024 kami dapat melaksanakan sebuah acara soft launch, sebuah acara awal dalam menyambut upacara Ritual suci, Maha Kumba Abhiseka yang rencana akan di laksanakan pada bulan Januari 2025,” terang A.S. Kobalen.
Acara Soft launch tersebut dihadiri sekitar 1000 undangan, dan 200 dari luar negeri, seperti Malaysia, Singapore hingga India.
Baca Juga: Demi Kelancaran Puncak Ibadah Haji, Petugas Daker Bandara Jadi Satgas Muzdalifah