Suara.com - Mendapatkan jaminan keamanan, kesehatan, dan keselamatan (K3) di tempat kerja merupakan hak dasar setiap pekerja. Karena itulah semua perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, atau yang sering disingkat SMK3.
Selain melindungi pekerja dari potensi bahaya di lingkungan kerja, penerapan aturan K3 ini juga dapat meningkatkan efektifitas dan menjaga aktivitas produksi perusahaan.
Hal inilah yang juga diterapkan PT Kurnia Ciptamoda Gemilang (KCG), sebagai salah satu perusahaan ritel ternama di Indonesia yang mengelola merek ternama seperti, Charles & Keith, Pedro, EA7 Emporio Armani, POMELO, serta Armani Exchange yang akan hadir di Grand Indonesia pada Juni 2024 mendatang.
Hingga saat ini, KCG telah membangun jaringan sebanyak 91 toko yang tersebar pada 20 kota dan 14 provinsi di Indonesia dengan lebih dari seribu karyawan. Hal tersebutlah yang membuat KCG melakukan sertifikasi ISO 45001:2018.
Baca Juga: Teknologi, Media dan Telekomunikasi Jadi Sasaran Empuk Serangan Siber 2023
Ini merupakan standar internasional yang diakui secara global untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Sertifikasi tersebut diberikan oleh TÜV Rheinland Indonesia sebagai perusahaan jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi yang berpusat di Cologne, Jerman.
"Dengan memenuhi standar internasional, kami bertujuan untuk mengokohkan posisi kami sebagai perusahaan lokal namun berorientasi global yang memprioritaskan kualitas untuk mempertahankan kepercayaan konsumen dan berhasil dalam persaingan pasar," ungkap Haryanto Pratantara selaku Direktur Bisnis & Operasional KCG.
Hal ini lanjut dia sebagai upaya menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan berkelanjutan bagi seluruh pekerja. Sebab, investasi dalam kesejahteraan karyawan merupakan investasi dalam keberhasilan jangka panjang perusahaan.
Sertifikasi ini, kata dia bukan hanya tentang memenuhi standar, tetapi juga tentang menciptakan budaya keselamatan yang terintegrasi dalam setiap aspek operasional.
"Kami yakin bahwa hal ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi produktivitas, loyalitas karyawan, dan keberlanjutan bisnis kami," tambah Haryanto Pratantara.
Baca Juga: Malware Bersembunyi di Tautan GitHub dan GitLab Resmi
Dengan penerapan yang efektif dari persyaratan ISO 45001:2018 ini, Edmundus Wiharyono, Direktur TÜV Rheinland Indonesia berharap dapat memberikan kontribusi positif terhadap efektifitas dan efisiensi bagi perusahaan.
"Sehingga dapat meningkatan keberlanjutan dan keamanan terhadap kinerja organisasi. Dan diharapkan dapat memenangkan persaingan yang dihadapi pada era globalisasi ini," tutup Edmundus Wiharyono.