Suara.com - Menurut Kementerian Kesehatan, pada minggu ke-16 tahun 2024, tercatat 76.132 kasus DBD di Indonesia, dengan 540 kasus kematian. Angka ini hampir tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan kasus yang dilaporkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam mendukung upaya pemerintah dalam melindungi kesehatan masyarakat dari ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan chikungunya tersebut, ENESIS GROUP, perusahaan FMCG Indonesia melalui salah satu produk unggulannya, Soffell berperan secara aktif melalui edukasi 3M Plus dalam program “Desa Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas Gerak”.
Program ini dibuka oleh Bupati Banyuwangi, Hj. Ipuk Fiestiandani pada Rabu, 8 Mei 2024 di Kantor Kecamatan Srono bersama dengan Chief HR, Legal, PR dan RA Enesis Group, Bambang Cahyono di dampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi, Amir Hidayat, SKM, M.Si dan RM Ardiantara, Head of HR & Public Relations Enesis Group, Louis Sumantadiredja, Senior Brand Manager Soffell dan Force Magic. Bupati Banyuwangi, Hj. Ipuk Fiestiandani mengucapkan terima kasih atas kehadiran Enesis Group di Banyuwangi dan memilih Banyuwangi sebagai salah satu daerah yang menjadi bagian dari program CSR.
“Kalau kita bicara Demam Berdarah ini bukan hanya bagaimana kita terus melakukan sosialisasi, tetapi harus ada actionnya, harus ada aksi nyatanya. Dan ini tidak hanya dikerjakan oleh pemerintah daerah sendiri, tetapi harus melibatkan banyak pihak, banyak sektor. Semua harus terlibat kalo kita bicara tentang masalah kesehatan, perlu ada kepanjangan tangan sampe ke tingkat yang lebih kecil yaitu keluarga,” ucap Bupati Banyuwangi, Hj. Ipuk Fiestiandani.
“Cuaca juga merupakan salah satu penyebab terbentuknya sebuah penyakit, salah satunya bisa jadi Demam Berdarah. Oleh karena itu, mari libatkan seluruh masyarakat, kader-kader untuk mengencangkan program Gertak PSN yang sudah dimiliki. Ayo, kita semua berupaya untuk mencegah DBD ini menjadi kasus yang lebih luas lagi. Edukasi harus diikuti dengan sosialisasi dan actionnya,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi, Amir Hidayat, menjelaskan bahwa demam berdarah itu akan menyebar luas ketika ada nyamuk, yang kedua ada orang yang digigit nyamuk. Maka cara mencegahnya adalah kita menghindari supaya semaksimal mungkin tidak di gigit nyamuk, itulah yang kemudian ada banyak yang sudah dilakukan oleh pemerintah dengan PSN dan 3M+.
“Kita akan menutup tempat penampungan air, menguras tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas dan plusnya adalah menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan lotion anti nyamuk, sehingga terima kasih kepada Enesis Group yang sudah memberikan support kepada kami semua untuk menggerakan kendali gerakan PSN 3M Plus di Kabupaten Banyuwangi,” terangnya.
Menurutnya, kelemahan nyamuk itu, nyamuk harus menghisap darah kita kemudian bisa hidup dan terbang. Bagaimana caranya membuat mereka tidak bisa menghisap darah kita dan mati? Ini ditemukan caranya dan terbukti sangat gampang, oleskan lotion anti nyamuk.
“Kita semua harus bergotong royong dan saat ini pemerintah sudah setuju, kita terus akan menguatkan PSN dan dengan lotion anti nyamuk, jangan kasih kesempatan nyamuk menghisap darah, salah satunya bisa menggunakan Soffell,” lanjut Kadis.
Baca Juga: Waspada! Kemenkes Ungkap Jumlah Kasus DBD Tembus 76 Ribu Sepanjang Tahun 2024
“Desa Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas Gerak” merupakan program gagasan dari Enesis Group untuk memberikan edukasi upaya pencegahan DBD dan Chikungunya yang menyasar langsung masyarakat di wilayah terkecil yaitu, desa dan kelompok paling kecil yaitu, keluarga. Program ini akan dilaksankan pada 7 hingga 29 Mei 2024 di kecamatan Srono dan Muncar dengan menyasar lebih dari 10.000 warga.