Bahas Penanganan Stroke Terkini, Bali Jadi Tuan Rumah Konferensi Intervensi Neurovaskular Internasional Pertama

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 26 April 2024 | 21:13 WIB
Bahas Penanganan Stroke Terkini, Bali Jadi Tuan Rumah Konferensi Intervensi Neurovaskular Internasional Pertama
Bali International Neurovascular Intervention Conference (Dok. BLINC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stroke merupakan salah satu penyakit katastropik, yaitu penyakit yang mengancam nyawa dan membutuhkan biaya pengobatan yang besar serta proses yang lama dalam penyembuhannya. Saat ini, stroke merupakan penyebab kematian utama di Indonesia.

Angka kejadian stroke terus meningkat terutama di kota-kota besar. Bahkan di beberapa wilayah di Indonesia, banyak kasus yang tidak terdiagnosis dan tidak mendapatkan pengobatan yang memadai. Tentu saja ini menjadi sesuatu yang meresahkan, karena stroke dapat menimbulkan gejala yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari pasien, mulai dari cacat ringan hingga berat.

Didukung oleh Kementerian Kesehatan, Bali International Neurovascular Intervention Conference (BLINC) berkolaborasi dengan para ahli internasional, akan menjadi wadah bagi para dokter untuk berbagi, belajar dan meningkatkan pengetahuan, serta mempererat hubungan antar negara.

Bali menjadi tuan rumah Konferensi Intervensi Neurovaskular Internasional yang pertama, yang berlangsung di Bali International Convention Center dari tanggal 25 hingga 27 April.

Baca Juga: Suti Karno Sempat Kena Stroke Tahun 2023 di Tengah Idap Penyakit Diabetes

Bertujuan untuk memajukan industri kedokteran, tepatnya dalam bidang teknik neurovaskular, BLINC mempertemukan para ahli, ilmuwan, peneliti, dan praktisi terkemuka dari seluruh dunia untuk berbagi wawasan, inovasi, dan praktik terbaik di bidang intervensi neurovaskular.

Konferensi yang dibuka dengan pidato utama oleh dr. Affan Priyambodo, CMO BLINC yang juga seorang ahli bedah saraf kenamaan. Dr. Affan menyoroti pada konferensi ini adalah kesempatan perdana di mana para pembicara mutakhir berkumpul, di antaranya dr. Kumara Tini selaku dari radiologi science, Rene Chapot selaku spesialis neuroradiologi dan terapi endovaskular intrakranial, serta dr. Affan sendiri selaku spesialis bedah saraf.

Ia juga mengatakan betapa pentingnya konferensi ini dalam membina kolaborasi dan pertukaran pengetahuan di antara para profesional yang berdedikasi dalam pengobatan gangguan neuromuskular.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Kesehatan dan seluruh peserta yang
kontribusinya telah memfasilitasi keberhasilan pelaksanaan konferensi ini. BLINC tetap berkomitmen untuk memajukan pengetahuan dalam perawatan neurovaskular, yang bertujuan
untuk mengurangi kejadian kematian terkait stroke,” kata dr. Affan.

Selama tiga hari, sekitar 400 peserta dokter dan perawat nasional dan mancanegara akan disuguhi berbagai presentasi, diskusi panel, dan lokakarya langsung yang mencakup berbagai aspek intervensi neurovaskular. Topik yang dibawakan berkisar dari kemajuan terkini dalam terapi endovaskular untuk pengobatan stroke dan aneurisma, hingga teknologi baru dalam neuroimaging dan pemantauan intraoperatif.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Puasa Ternyata Juga Bawa Manfaat Untuk Penderita Stroke

Salah satu hal yang menarik dari konferensi ini adalah presentasi penelitian inovatif tentang modalitas pengobatan baru untuk kondisi neurovaskular yang kompleks. Para ahli berbagi pengalaman dan hasil mereka, serta memberikan wawasan berharga dalam meningkatkan perawatan pasien dan hasil klinis.

Lebih lanjut, dr. Affan mengatakan bahwa saat ini tercatat data pemerintah bahwa jumlah penderita stroke hampir mencapai kurang lebih dua juta, namun yang bisa ditangani hanya sekitar 2500 - 3000 kasus saja. Ia pun berharap dengan adanya event ini dapat memberikan perubahan ke depannya untuk industri neurovaskular di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI