Suara.com - Sejak 2023 lalu, Annisa Indah Maharani, Direktur PT Ramu Racik Nusantara, memulai program Corporate Social Responsibility (CSR) bersama SMP Negeri 40 Jakarta. Program yang diberi nama RANUVE Scale Up ini merupakan jawaban atas program Merdeka Belajar yang digaungkan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim.
Gagasan ini diwujudkan dalam bentuk program pemberdayaan yang melibatkan para guru dan siswa dalam pengembangan Sekolah Berkelanjutan, dengan fokus pada masalah lingkungan di sekitar sekolah.
Salah satu masalah yang menjadi perhatian adalah sampah buangan dari pedagang buah lokal di sekitar sekolah. Annisa memunculkan ide untuk membuat proyek inisiatif ini, sejalan dengan lini bisnis perusahaannya yang memproduksi minuman sehat, Kombucha.
SMPN 40 Jakarta sendiri sudah cukup familiar dengan program global Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan memasuki masa terminasi pada 2030 mendatang.
Baca Juga: Apakah Bisa Daftar 2 Sekolah Kedinasan Sekaligus? Cek Lagi Aturan Pendaftaran yang Benar
Menariknya, siswa yang tergabung dalam proyek percontohan Sekolah Berkelanjutan ini sangat antusias. Mereka tampak gembira mengenal proses fermentasi sederhana dengan sumber bahan baku yang mudah diperoleh di sekitar mereka.
Program yang digagas Annisa ini tidak hanya meningkatkan predikat sekolah dalam pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar, tetapi juga mengajarkan konsep Ekonomi Sirkular kepada para siswa melalui pembelajaran kewirausahaan.
Sekolah yang berada di bilangan Bendungan Hilir ini menyambut baik program kerjasama ini. Kepala Sekolah SMP Negeri 40 Jakarta, Drs. Bakri, menuturkan bahwa kerjasama mutualisme ini akan melahirkan banyak ide kreatif kedepannya.
"Melalui program ini, kita berharap dapat menciptakan dampak positif yang lebih luas. Setiap langkah kecil menuju keberlanjutan memiliki arti besar," ujar Drs. Bakri.
Sejumlah inisiatif yang dihasilkan dari kerjasama ini meliputi penguatan ekonomi lokal, pengembangan nilai nutrisi, dan mewujudkan pembelajaran berbasis solusi.
Baca Juga: Dukung Kualitas Pendidikan Anak Indonesia, Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu
Pada penguatan ekonomi local, SMPN 40 Jakarta, menjalin kerjasama dengan pedagang buah lokal untuk mengurangi sampah buah. Selain membeli bahan baku, program ini juga memberdayakan pedagang buah agar dapat berkontribusi lebih baik pada perekonomian lokal.
Selanjutnya, pada program pengembangan nilai nutrisi, ini memberikan pembelajaran aktif kepada siswa tentang fermentasi dan reformulasi sumber daya alam potensial di Indonesia menjadi pangan fungsional. Selain itu, siswa diajarkan untuk selektif dalam memilih jajanan, terutama minuman kekinian yang sering kali tinggi gula.
Terakhir, mewujudkan pembelajaran berbasis solusi. Ini mengajarkan siswa cara mengatasi masalah nyata di lingkungan mereka dengan solusi yang berkelanjutan.
“Kami berharap dapat menciptakan dampak positif yang lebih luas, dari meja petani hingga meja konsumen. Program ini tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat dan pengembangan pendidikan yang berkelanjutan,” ungkap Annisa penuh harap.