Pesantren Butuhkan Akses Air Bersih dan Sanitasi Memadai Untuk Edukasi Santri Hidup Bersih dan Sehat

Dinda Rachmawati Suara.Com
Rabu, 17 April 2024 | 17:26 WIB
Pesantren Butuhkan Akses Air Bersih dan Sanitasi Memadai Untuk Edukasi Santri Hidup Bersih dan Sehat
Bantuan Akses Air Bersih dan Sanitasi di Pesantren (Dok. Danone Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bersuci dari hadas dan najis atau thaharah merupakan salah satu syarat penting kesempurnaan ibadah. Namun thaharah tidak akan berjalan utuh tanpa didukung adanya air bersih yang menyucikan dan sanitasi yang layak dan aman.

Hal inilah yang juga dibutuhkan oleh para santri di pesantren, sebagai upaya edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Sayangnya, peningkatan akses air bersih dan sanitasi di lingkungan tersebut seringkali belum memadai. 

Hal ini yang mendorong Danone Indonesia meningkatkan akses air bersih dan sanitasi di 10 pesantren Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Barat. Inisiatif itu sekaligus mendukung agenda pelaksanaan target pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) pemerintah. 

"Kami membangun infrastruktur sarana air bersih sehingga bisa dimanfaatkan para santri untuk bisa melakukan kegiatan thaharah," kata Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo.

Baca Juga: Pernah Masuk Pesantren Bertarif Puluhan Juta, Lolly Malah Terima Endorse Judi Online Gegara Butuh Duit

Karyanto mengatakan, pihaknya berkomitmen memproduksi dan memasarkan produk yang sehat. Disaat yang bersamaan, perusahaan juga berkomitmen menjaga lingkungan dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Karyanto mengatakan, peningkatan akses dilakukan mengingat baru 90 persen yang masyarakat Indonesia yang dapat menikmati air bersih. Ia berharap jika para santri dapat menerapkan perilaku tersebut sehingga berdampak pada peningkatan kualitas kehidupan di lingkungan pesantren.

"Kami mengintegrasikan PHBS di lingkungan pesantren melalui kerjasama strategis yang meliputi penyediaan pendidikan, pengembangan program kesehatan serta penyediaan produk yang sesuai dengan nilai-nilai pesantren," katanya.

Pengurus Pesantren, Kiai Lulu Luthfil Fuadi mengaku sangat terbantu dengan sumur bor air dan sanitasi ini. Kiai Lulu mengatakan, program ini memudahkan akses para santri untuk hidup bersih dan sehat. 

"Bantuan ini membuat fasilitas sanitasi yang lama tidak bisa digunakan akhirnya bisa dipakai lagi sehingga sangat bermanfaat karena MCK sangat vital untuk para santri," katanya.

Baca Juga: Miris! Sakit Hati Sering Dibully, Santri Nekat Bakar Ponpes Tewaskan 2 Orang Di Siak

Lebih lanjut dirinya menegaskan bakal terus mengedukasi para santri untuk tetap menjaga kebersihan dan menjaga fasilitas sanitasi agar tetap bersih dan bisa digunakan sebaik-baiknya. Apalagi, hidup bersih dan sehat juga bagian dari tuntutan agama.

"Kebersihan sebagian dari iman, semakin bersih maka semakin kuat iman," katanya.

Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) NU Kabupaten Bogor, Kiai Abdul Basit Mahfuf menjelaskan bahwa peningkatan air bersih dan sanitasi merupakan program yang dinantikan warga pesantren. 

Keberadaan kedua hal itu telah menciptakan kondisi pesantren yang bersih, nyaman dan mampu memenuhi kebutuhan air secara maksimal.

Menurutnya, program ini ditambah kesehatan yang baik tentu akan meningkatkan kemampuan peserta didik dan guru dalam mengembangkan pribadi yang cinta kebersihan. Pada akhirnya bisa menerapkan PHBS di lingkungan mereka hingga berkembang ke masyarakat luas.

"Semua berawal dari kebersihan. Kebersihan yang maksimal akan menghasilkan keadaan yang baik dan sangat mendukung proses belajar dan ibadah di pesantren," katanya.

Ketua Pengurus Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) Ahmad Tazakka Bonanza menyebutkan bahwa program kolaborasi Danone Indonesia dan NU memberikan dampak yang luar biasa bagi dunia pesantren. 

Ahmad mengungkapkan bahwa air bersih sangat dibutuhkan warga pesantren dan sekitar untuk mandi, berwudhu dan kebutuhan ibadah lainnya.

Adapun, 10 fasilitas pendidikan yang mendapat peningkatan akses air bersih dan sanitasi itu antara lain Pesantren Ayyatirochman, Pesantren An Nur Ciampea, Pesantren Nurul Hikmah, Pesantren Cinta Rosul, Pesantren Roudatul Wildan, Pesantren Al badariyah, Pesantren Al Fathmahiyyah, Pesantren Nurul Istiqamah, Pesantren Bani Harun Tenjo, Kantor MWC NU Jasinga.

"Dampaknya ini sangat besar termasuk bagaimana santri jadi sehat karena bersih dan sehat merupakan budaya yang sangat harus dicerminkan oleh santri karena sesuai dengan ajaran agama," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI